Autoclave – Pengertian Autoclave dan Cara Menggunakannya

Autoclave – Autoclave adalah alat pemanas yang digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium gelas sebelum dan sesudah digunakan. Alat autoclave akan menghasilkan uap panas, juga memiliki tekanan tinggi 121 °C selama kurang lebih 15 menit. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas berbagai macam seputar alat ini, mulai dari Pengertian Autoclave, Fungsi Autoclave, Prinsip Kerja Autoclave, Sejarah Autoclave, Bagian-Bagian Autoclave, Cara Menggunakan Autoclave, Tips Merawat Autoclave, Penggunaan di Laboratorium hingga FAQ Seputar Alat Autocave. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut ini.

PT. Andaru Analitika Sains  sebagai konsultan alat laboratorium menjual alat autoclave dengan berbagai jenis dan ukuran. Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa menghubungi customer service kami via Whatsapp 087777277740 atau Telepon (0251) 7504679 atau berkunjung ke kantor langsung. Link pengetahuan produk autoclave penulis sertakan pada link : jual autoclave

jual-alat-laboratorium-kontak-whatsapp-apm

pengertian autoclave
Ilustrasi Alat

Isi Pembahasan

Pengertian Autoclave

Apakah anda pernah mendengar alat Jika belum, yuk kita sama-sama belajar lewat artikel ini.

Autoclave adalah alat yang menghasilkan uap panas untuk sterilisasi. Sterilisasi tersebut biasanya dilakukan pada bahan dan alat-alat laboratorium gelas. Alat ini akan menghasilkan uap panas yang memiliki tekanan tinggi, yakni 121 °C yang bekerja selama 15 menit. Mungkin sebelumnya anda pernah mendengar istilah sterilizer? Nah, alat ini tidak terlalu berbeda lho dengan alat yang satu ini. Yang membedakannya, alat ini adalah alat yang banyak digunakan di laboratorium-laboratorium umum, sedangkan sterilizer digunakan pada dunia medis.

Eits, sebelumnya jika anda pernah menggunakan alat ini, silahkan bagikan pengalamannya di kolom komentar ya.

Sejarah Alat Autoclave

Siapa sih penemu alat ini?

Sebenarnya, untuk sejarah sendiri belum ada nama pasti dari penemu alat ini. Namun, ada dua ilmuwan yang bersinggungan dengan sejarah alat autoclave. . Keduanya adalah Denis Papin dan Charles Chamberland. Siapa sih kedua ilmuwan tersebut? Yuk kita kenal lebih dekat.

Sejarah Alat
Charles Chamberland dan Denis Papin

Denis Papin

Denis papin adalah seorang ilmuwan asal Prancis yang lahir di bulan Agustus pada tahun 1647 . Ia adalah seorang ahli fisika dan matematika. Pada saat itu, Denis telah melakukan berbagai macam penelitian seputar alat steam digester dan steam engine. Dan kedua alat tersebut juga berhubungan dengan alat autoclave.

Charles Chamberland

Ilmuwan yang kedua adalah Charles Chamberland juga Charles juga seorang ilmuwan yang berasal dari Prancis. Ia lahir pada bulan Maret 1851. Siapa Charles Chamberland?

Charles adalah seorang ahli mikrobiologi yang terkenal di Prancis pada masanya . Sesuai dengan namanya, Ia pernah menemukan sebuah alat yang dinamakan filter Chamberland. Ia menggunakan batang porselen dengan pori-pori yang lebih kecil dari pada bakteri. Berkat penelitian tersebut, Charles pun akhirnya dan juga bersinggungan dengan penelitian yang mengarah dengan penemuan alat ini.

Contoh Gambar 

Sebagai distributor alat laboratorium, PT Andaru Persada Mandiri juga menjual alat yang satu ini lho. Salah satunya yang berasal dari brand Biobase. Berikut penulis berikan contoh gambar alat tersebut :

contoh gambar alat
Vertical Autoclave BKQ B L

 

contoh gambar alat
Jenis Vertical Autoclave BKQ B II

 

contoh gambar alat
Jenis Vertical Pulse Vacuum Autoclave

Fungsi Autoclave

Bagaimana dengan fungsinya ?

Fungsi autoclave adalah untuk melakukan sterilisasi pada beberapa alat gelas di laboratorium. Tak hanya alat gelas seperti cawan, beaker glass, cawan petri dan teman-temannya, alat ini juga bisa digunakan untuk melakukan sterilisasi pada media-media. Seperti media bakteri, virus ataupun mikroorganisme yang lainnya.

Alat ini dinilai menjadi alat yang penting karena, dengan alat tersebut, mikroorganisme yang telah terkontaminasi bisa terbunuh dan kembali steril. Hal ini bisa terjadi karena uap panas yang dihasilkan oleh alat ini. Luar biasa bukan?

Penggunaannya di Laboratorium

fungsi alat di laboratorium
Ilustrasi Penggunaan

Prinsip Kerja Autoclave

Sebenarnya, prinsip kerja alat ini terbilang mudah. Prinsip kerjanya yakni dengan memanfaatkan tekanan uap panas yang tinggi. Uap panas tersebut akan bersirkulasi secara sempurna di dalam chamber, sehingga mikroorganisme dan juga kontaminan lainnya dapat mati dengan uap panas tersebut.

Bagaimana dengan suhu yang digunakan?

Perbedaan pengaturan suhu dan waktu saat menggunakan alat ini sangat berpengaruh dengan hasil sterilisasi mikroba. Biasanya suhu yang digunakan adalah 121 °C selama 15 menit. Mungkin anda bertanya-tanya, dari mana kita tahu lama waktu saat menggunakan alat ini?

Nah, lama waktu yang digunakan ini tergantung dari jenis bahan/media dan jumlahnya.  Jika alat gelas atau media yang akan dilakukan steril berjumlah banyak, maka membutuhkan waktu yang lebih lama pula. Mengapa demikian ? Karena saat alat ini bekerja, akan terjadi perpindahan panas yang lebih lama di dalam alat tersebut.

Macam – Macam Autoclave

Kita lanjut ke macam-macam autoclave. Autoclave terdiri dari berbagai macam, ada berdasarkan bentuknya, kapasitasnya hingga jenisnya. Yuk kita bahas satu persatu.

Berdasarkan kapasitas dan fungsi autoclave , terbagi dalam tiga jenis. Yakni ada model Gravity Displacement, Prevacuum atau High Vacuum , dan Steam-Flush Pressure-Pulse. Berikut penulis akan jabarkan satu persatu. Untuk beberapa gambar yang ada pada artikel di bawah ini, penulis ambil dari beberapa brand yang berbeda-beda.

Gravity Displacement Autoclave

Seperti namanya, udara dalam ruang autoclave tipe ini dipindahkan dengan berdasarkan gaya gravitasi. Prinsip dari tipe ini adalah dengan memanfaatkan uap udara. Cara kerja alat ini adalah dengan memasukkan uap udara di bagian autoklaf, lalu udara tersebut akan terbawa tekanan ke bawah. Uap udara ini secara perlahan akan menekan udara turun dan terbawa keluar dari bagian bawah alat. Untuk suhu udara sendiri, alat ini akan mengeluarkan uap panas  pada 121-134 derajat celcius, dengan waktu sekitar 10-30 menit.

Prevacuum atau High Vacuum 

Yang kedua ada Prevacuum atau High Vacuum. Keunggulan dari jenis ini adalah memiliki alat pompa yang terdapat di dalam autoclave. Untuk cara kerja, prevacuum harus mengeluarkan udaranya terlebih dahulu. Dimana nantinya uap akan terhubung dengan seluruh permukaan benda. Selanjutnya, nanti akan terjadi peningkatan suhu yang sangat berpengaruh pada proses sterilisasi. Suhu yang dihasilkan dari  jenis ini bisa yakni 132-135 derajat celcius selama 3-4 menit.

Steam-Flush Pressure Pulse

Selanjutnya ada steam-flush pressure pulse. Tipe ini menggunakan aliran uap dengan tekanan yang dilakukan secara berulang. Untuk prosesnya, alat ini tergantung pada media atau alat yang disterilisasi.

Selanjutnya, kita bahas alat ini dari segi jenisnya yuk. Untuk jenis, alat ini terbagi menjadi analog dan digital.

Analog Autoclave

autoclave analog
Alat autoclave analog

Masuk ke tipe pertama yakni analog autoclave . Untuk tipe ini biasanya menggunakan potensio untuk mengatur suhu dan waktu yang digunakan. Jika dilihat secara sekilas, tipe analog ini mirip dengan panci ya sobat? Panci presto tepatnya. Yap, betul. Sekilas memang keduanya sangat mirip, tapi fungsinya tentu berbeda ya.

Digital Autoclave

autoclave digital
Tipe Digital

Yang kedua ada tipe digital autoclave . Cara menggunakan tipe digital terbilang lebih mudah dibandingkan dengan tipe analog. Tentu saja karena dilengkapi dengan display yang bisa mempermudah kerja anda. Display informasi tersebut berisi tombol-tombol seperti suhu, waktu hingga monitor. Karena prosesnya lebih mudah, jenis ini paling banyak digunakan pada laboratorium penelitian, laboratorium kampus, klinik ataupun rumah sakit.

Nah, selanjutnya dari segi ukuran dan volume. Berdasarkan volumenya, alat ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yakni small capacity dan large capacity.

Small Capacity 

ilustrasi small capacity autoclave
Small Capacity

Pertama ada small capacity autoclave . Jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding yang lainnya, dan biasanya digunakan pada laboratorium sederhana, seperti kampus, klinik maupun laboratorium umum lainnya. Karena ukurannya yang kecil, jenis ini bisa ditaruh di atas meja dan terkesan lebih praktis. Tapi, tentu saja alat dan bahan yang akan disteril tidak bisa dalam jumlah yang banyak.

Large Capacity 

ilustrasi alat autoclave
Large Capacity

Yang kedua ada large capacity. Dari namanya sudah bisa kita tebak, bahwa alat ini adalah jenis yang memiliki ukuran yang besar. Karena kapasitasnya yang rendah, alat ini banyak digunakan di laboratorium rumah sakit, hingga laboratorium penelitian besar baik swasta maupun pemerintahan. Keuntungan dari tipe ini tentu saja mencakup alat dan bahan yang banyak.

Selanjutnya kita ulas berdasarkan lokasi pemasukan produk, yakni ada vertical loading dan front loading .

Vertical Loading 

contoh gambar alat autoclave
Vertical Loading

Yang ketiga ada autoclave vertical loading. Sekilas, autoclave jenis ini memiliki bentuk seperti panci ya sobat? Padahal berbeda lho, autoclave tipe ini memiliki bukaan atas, namun dari segi fungsi sama saja.

 Front Loading 

ilustrasi alat autoclave
Front Loading

Terakhir ada autoclave front loading. Jenis autoclave ini terdapat posisi bukaan didepan. Hal ini tentunya akan memudahkan laboran dalam memasukkan dan mengeluarkan alat yang akan dilakukan sterilisasi.

Dari beberapa poin yang sudah dijelaskan, apakah anda sudah memiliki gambaran terkait alat autoclave?

Baca Juga : Bio Safety Cabinet – Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakan

Bagian Bagian Autoclave 

Selanjutnya, penulis akan jabarkan mengenai bagian bagian autoclave. Diantaranya ada kabel power, power button, main body, heating element, gas pressure meter, temperatur sensor indikator, panel operasional, rak, safety clamp, over pressure plug dan inlet dan outlet. Yuk langsung saja kita simak ulasannya berikut ini.

Kabel Power

kabel power
Ilustrasi Kabel Power

Kita bahas satu per satu ya. Pertama ada kabel power. Tentu saja merupakan bagian penting dari autoclave, kabel . Seperti yang kita tahu, sebelum membeli alat ini, kita perlu memikirkan daya listrik yang dihasilkan. Dan pada setiap alat, tentu membutuhkan daya listrik yang tinggi.

Power Button

Kedua, ada tombol power atau switch on-off. Bagian ini merupakan bagian yang penting dari autoclave, biasanya letaknya di samping atau bagian belakang, namun dalam beberapa alat elektronik, ada juga yang terletak pada bagian depan. Nah, jika anda sedang menggunakan alat ini, pastikan untuk selalu mematikannya dengan menekan tombol power off ya.

Main Body

Ketiga ada main body. Main body yang dimaksud dengan main body disini adalah casing dari autoclave. Casing ini memiliki bentuk yang beragam, mulai dari bulat, kotak, panjang, besar hingga kecil. Namun, semuanya tentu berasal dari bahan metal yang sangat kuat, dan memiliki tingkat hantaran panas yang tinggi.

Heating Element

Selanjutnya ada heating element. Komponen ini merupakan salah satu yang sangat penting pada autoclave. Bagian heating element dapat mengubah energi listrik ke panas. Setiap alat memiliki bagian heating element yang berbeda-beda.

Gas Pressure Meter

gas pressure meter
Ilustrasi Gas Pressure Meter

Gas pressure meter merupakan salah satu komponen yang juga dibutuhkan. Bagian ini juga sangat berhubungan erat dengan sensor suhu atau temperatur sensor. Pada jenis autoclave otomatis, terdapat bagian yang bernama cycle sterilisasi. Bagian ini sesuai dengan mode yang sudah dipilih.

Panel Operasional

Selanjutnya ada bagian panel operasional. Apa fungsi bagian ini pada autoclave ?

Fungsi dari bagian yang satu ini adalah untuk mempermudah saat penggunaan, baik pada bagian pengaturan suhu . Pada beberapa jenis ini, panel operasional sudah memiliki fitur touch screen, terdapat pula layar untuk mengatur waktu.

Rak 

rak autoclave
Ilustrasi Rak Autoclave

Rak merupakan salah satu bagian dari autoclave yang paling sentral. Ya, bagian ini merupakan tempat untuk menaruh alat dan bahan yang akan dilakukan sterilisasi.

Safety Clamp

Safety clamp disebut tuas pengaman. Pada autoclave jenis-jenis tertentu, bagian safety clamp juga dapat disebut dengan pengencang. Dengan memasangkan safety clamp pada posisi yang benar, maka akan membantu proses sterilisasi menjadi jauh lebih baik.

Over Pressure Plug

Dari namanya, sudah bisa ditebak bahwa ini merupakan autoclave yang berfungsi untuk membuang uap panas yang berlebih. Jika anda belum pernah menggunakan alat ini, anda bisa melihat ilustrasinya pada panci presto ya sobat. Pada panci presto sendiri, terdapat tuas atau katup panas di bagian atas tutup yang dapat menghantarkan panas.

Inlet dan Outlet

Bagian ini tentunya mempermudah pengguna autoclave untuk memasukan air ke dalam alat dan membuang air  dari sisa sterilisasi.

Cara Menggunakan Autoclave

laboran di laboratorium
Ilustrasi Laboran Menggunakan Alat

Lakukan Proses Pemanasan

  1. Pertama, sebelum pemanasan, tentu masukkan kabel ke stop kontak.
  2. Kedua, putar tombol kontrol tekanan yang diinginkan.
  3. Ketiga, putar pengatur waktu ke waktu nyata, tambahkan 10 menit searah jarum jam.
  4. Keempat, nah pada waktu ini termostat pada autoclave berfungsi. Ketika waktu mencapai waktu yang ditentukan, daya pemanas akan terputus dan mulai melakukan pemanasan.

Jika sudah melakukan pemanasan, selanjutnya adalah dengan menyiapkan beberapa tahapan lainnya.  Yakni diantaranya ada menuangkan air, memasukkan alat-alat gelas dan menutup alat. Yuk simak tahapannya.

Berdasarkan pengalaman penulis, menggunakan alat ini sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Hanya saja perlu hati-hati. Mengapa? Karena alat ini memiliki tingkat suhu panas yang tinggi, sehingga anda harus lebih teliti dan tenang saat menggunakannya.

Proses Sterilisasi 

  1. Saat hendak menggunakan alat ini, pastikan anda sudah menyiapkan air biasa (tidak dingin dan tidak panas) sekitar 1,5 liter. Lalu, tuangkan air tersebut ke dalam rak.
  2. Tahapan selanjutnya adalah memasukkan objek yang akan disterilisasi, Jika yang akan dilakukan steril adalah alat gelas, maka sebaiknya anda membungkus alat-alat gelas tersebut terlebih dahulu ya. Anda bisa membungkusnya dengan plastik putih yang double. Lalu, baru anda bisa masukkan ke dalam rak.
  3. Jika sudah, maka tutup autoclave dengan baik dan benar. Oh ya, pastikan untuk tidak terlalu banyak memasukkan alat yang akan disterilisasi ya, karena ini akan mempengaruhi kinerja dari autoclave tersebut.

Cara Merawat Autoclave

Dalam menggunakan autoclave, kita harus memperhatikan cara merawat alat tersebut, berikut yang bisa anda terapkan.

  1. Cara perawatan terbaik yang pertama adalah dengan menggunakannya sesuai standar prosedur yang benar. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat menggunakan autoclave.
  2. Kedua, adalah dengan menggunakan aquadest. Seperti yang kita tahu, aquadest merupakan air yang telah mengalami dua kali penyulingan. Jadi, tentu saja aquadest akan lebih baik digunakan dibanding air biasa.
  3. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah, jangan terlalu lama memasukkan air di dalam autoclave, selain dapat menimbulkan bau tidak sedap, juga dapat merusak alat.
  4. Perhatikan kestabilan listrik. Pastikan agar listrik yang anda gunakan dalam kondisi stabil ya.
  5. Masukkan takaran air yang pas, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit.
  6. Jangan memasukkan barang-barang yang tidak tahan panas atau bahan yang kedap air ke dalam autoclave.
  7. Pastikan alat atau media yang disterilkan ditempatkan pada wadah yang sekunder.
  8. Jangan buka penutup autoklaf ketika mesin sedang masih bekerja.
  9. Pastikan alat gelas sekitar autoclave tidak boleh menyentuh sisi bagian dalam autoclave.
  10. Perhatikan batasan muatan barang yang dapat dimasukkan ke dalam autoclave.

Tips Memilih Autoclave

Sebelum menggunakan alat, pastikan anda memperhatikan beberapa poin di bawah ini ya sobat.

Mengetahui Jenis Alat yang Disterilkan

Tips memilih autoclave yang pertama adalah mengetahui jenis alat yang akan disterilkan. Sebelum membeli alat ini, pastikan Anda mengetahui jenis dan ukuran alat medis atau laboratorium apa saja yang akan disterilkan menggunakan alat ini.

Setelah mengetahui alat apa saja yang akan disterilkan menggunakan alat ini, anda harus mengkategorikannya sesuai ukuran. Apabila terdapat banyak alat yang berukuran besar, maka akan lebih baik jika anda memilih alat yang berukuran besar. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis mana yang cocok dengan kebutuhan Anda.

Perhatikan Konsumsi Daya

Kedua adalah konsumsi daya. Penggunaan daya menjadi hal yang penting untuk diperhatikan sebelum memilih alat ini karena memiliki keterkaitan dengan pengeluaran penggunanya. Semakin besar konsumsi daya yang digunakan, maka akan semakin besar pula pembiayaan operasionalnya.

Tak hanya itu, dengan memperhatikan voltase listrik autoclave dan mencocokkan dengan daya listrik di ruangan yang akan digunakan untuk proses sterilisasi juga penting dilakukan. Pastikan daya yang terdapat pada ruangan cukup digunakan untuk mengoperasikan autoclave ini.

Pilih yang Mudah Digunakan

Ketiga adalah pilih alat autoclave yang wajib diperhatikan. Kemudahan pengoperasian akan berdampak pada efisiensi waktu sterilisasi alat medis. Selain itu, dengan memilih alat yang mudah digunakan juga akan membuat anda lebih cepat memahami cara kerja alat tersebut.

Memilih Volume

Volume merupakan hal yang sangat penting ketika memilih autoclave. Untuk menentukan volume, biasanya akan berkaitan dengan kebutuhan daya yang digunakan untuk sterilisasi tersebut.

Pastikan sesuaikan dengan kebutuhan anda ya. Karena, kebutuhan di instansi pendidikan, laboratorium klinik, laboratorium farmasi, laboratorium umum dan yang lainnya akan berbeda.

Kalibrasi Alat Autoclave

Poin yang selanjutnya adalah seputar kalibrasi alat autoclave. Bagaimana cara melakukan kalibrasi alat autoclave ? Yuk kita simak ulasannya berikut ini.

Pertama, lakukan kalibrasi alat maksimal satu tahun sekali. Apabila anda merasa alat autoclave sudah mengalami penurunan dari segi performa, maka harus segera dilakukan kalibrasi. Namun apabila tidak terjadi hal demikian, anda tetap wajib melakukan kalibrasi ya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keakuratan dari temperatur dan tekanan saat proses sterilisasi berlangsung.

Harga Autoclave

Kita ke poin selanjutnya yuk, yakni mengenai kisaran harga autoclave. Berapa sih kisaran harga spektrofotometer Uv-Vis ini?

Di tahun 2021 ini, kisaran harga alat ini berada antara 30 jutaan hingga 300 jutaan. Dan kisaran harga yang penulis sampaikan akan berbeda-beda tergantung dari brand tersebut.

Tempat Jual Autoclave

PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual alat  tersebut lho, yang bisa digunakan pada berbagai macam penelitian, baik di kampus maupun di laboratorium. Jika anda sedang membutuhkan dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.

Baca Juga : Laminar Air Flow – Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakan

FAQ Seputar Autoclave

1- Apa Yang Dimaksud dengan Autoclave ?

Autoclave adalah alat yang menghasilkan uap panas untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium gelas sebelum dan sesudah digunakan.

2- Apa Fungsi Autoclave ?

Fungsi autoclave ini adalah untuk melakukan sterilisasi pada beberapa alat gelas di laboratorium. Tak hanya alat gelas seperti cawan, beaker glass, cawan petri dan teman-temannya, autoclave juga bisa digunakan untuk melakukan sterilisasi pada media-media. Seperti media bakteri, virus ataupun mikroorganisme yang lainnya.

3- Bagaimana Prinsip Kerja Autoclave ?

Prinsip kerja autoclave ini adalah dengan memanfaatkan tekanan uap panas yang tinggi. Uap panas tersebut akan bersirkulasi secara sempurna di dalam chamber, sehingga mikroorganisme dan juga kontaminan lainnya dapat mati dengan uap panas tersebut.

Bagaimana dengan suhu yang digunakan?

Perbedaan pengaturan suhu dan waktu saat menggunakan autoclave sangat berpengaruh dengan hasil sterilisasi mikroba. Biasanya suhu yang digunakan adalah 121 °C selama 15 menit. Mungkin anda bertanya-tanya, dari mana kita tahu lama waktu saat menggunakan alat ini?

4- Apa Saja Macam-Macam Autoclave ?

Yakni Gravity Displacement, Prevacuum atau High Vacuum , dan Steam-Flush Pressure-Pulse. Berikut penulis akan jabarkan satu per satu. Untuk beberapa gambar yang ada pada artikel di bawah ini, penulis ambil dari beberapa brand yang berbeda-beda.

Gravity Displacement Autoclave

Seperti namanya, udara dalam ruang autoclave tipe ini dipindahkan dengan berdasarkan gaya gravitasi. Prinsip dari tipe ini adalah dengan memanfaatkan uap udara. Cara kerja alat ini adalah dengan memasukkan uap udara di bagian autoklaf, lalu udara tersebut akan terbawa tekanan ke bawah. Uap udara ini secara perlahan akan menekan udara turun dan terbawa keluar dari bagian bawah autoclave. Untuk suhu udara sendiri, alat ini akan mengeluarkan uap panas  pada 121-134 derajat celcius, dengan waktu sekitar 10-30 menit.

Prevacuum atau High Vacuum 

Yang kedua ada Prevacuum atau High Vacuum. Keunggulan dari jenis ini adalah memiliki alat pompa yang terdapat di dalam autoclave. Untuk cara kerja, prevacuum harus mengeluarkan udaranya terlebih dahulu. Dimana nantinya uap akan terhubung dengan seluruh permukaan benda. Selanjutnya, nanti akan terjadi peningkatan suhu yang sangat berpengaruh pada proses sterilisasi. Suhu yang dihasilkan dari autoclave jenis ini bisa yakni 132-135 derajat celcius selama 3-4 menit.

Steam-Flush Pressure Pulse

Selanjutnya ada steam-flush pressure pulse. Tipe ini menggunakan aliran uap dengan tekanan yang dilakukan secara berulang. Untuk prosesnya, autoclave ini tergantung pada media atau alat yang disterilisasi.

Selanjutnya, kita bahas autoclave dari segi jenisnya yuk. Untuk jenis, autoclave ini terbagi menjadi analog dan digital.

Analog Autoclave

Masuk ke tipe pertama yakni analog autoclave . Untuk tipe ini biasanya menggunakan potensio untuk mengatur suhu dan waktu yang digunakan. Jika dilihat secara sekilas, tipe analog ini mirip dengan panci ya sobat? Panci presto tepatnya. Yap, betul. Sekilas memang keduanya sangat mirip, tapi fungsinya tentu berbeda ya.

Digital Autoclave

Yang kedua ada tipe digital autoclave . Cara menggunakan tipe digital terbilang lebih mudah dibandingkan dengan tipe analog. Tentu saja karena dilengkapi dengan display yang bisa mempermudah kerja anda. Display informasi tersebut berisi tombol-tombol seperti suhu, waktu hingga monitor. Karena prrosenya lebih mudah, jenis ini paling banyak digunakan pada laboratorium penelitian, laboratorium kampus, klinik ataupun rumah sakit.

Nah, selanjutnya dari segi ukuran dan volume. Berdasarkan volume, dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yakni small capacity dan large capacity.

Small Capacity Autoclave

Pertama ada small capacity autoclave . Autoclave ini memiliki ukuran body yang kecil, dan biasanya digunakan pada aboratorium sederhana, seperti kampus, klinik maupun laboratorium umum lainnya. Karena ukurannya yang kecil, jenis ini bisa ditaruh di atas meja dan terkesan lebih praktis. Tapi, tentu saja alat dan bahan yang akan disteril tidak bisa dalam jumlah yang banyak.

Large Capacity Autoclave

Yang kedua ada large autoclave. Dari namanya sudah bisa kita tebak, bahwa alat ini adalah jenis autoclave yang memiliki ukuran yang besar. Karena kapasitasnya yang rendah, alat ini banyak digunakan di laboratorium rumah sakit, hingga laboratorium penelitian besar baik swasta maupun pemerintahan. Keuntungan dari tipe ini tentu saja mencakup alat dan bahan yang banyak.

Selanjutnya kita ulas berdasarkan lokasi pemasukan produk, yakni ada vertical loading dan front loading .

Vertical Loading Autoclave

Yang ketiga ada autoclave vertical loading. Sekilas, autoclave ini panci ya sobat? Padahal berbeda lho, autoclave tipe ini memiliki bukaan atas, namun dari segi fungsi sama saja.

 Front Loading Autoclave

Terakhir ada autoclave front loading. Jenis autoclave ini memiliki bukaan di bagian depan. Hal ini tentunya akan memudahkan laboran dalam memasukkan dan mengeluarkan alat yang akan dilakukan sterilisasi.

Dari beberapa jenis  yang telah dijelaskan tadi, tentu anda memiliki gambaran jenis-jenis autoclave yang tepat untuk kebutuhan yang berbeda-beda.

5- Apa Saja Bagian – Bagian Autoclave ?

Diantaranya ada kabel power, power button, main body, heating element, gas pressure meter, temperatur sensor indicator, panel operasional, rak, safety clamp, over pressure plug dan inlet dan outlet. Yuk langsung saja kita pelajari tiap bagiannya.

Kabel Power

Kita bahas satu per satu ya. Pertama ada kabel power. Tentu saja merupakan bagian penting dari autoclave, kabel . Kabel power adalah satu poin penting dalam membeli autoclave adalah kebutuhan daya listrik. Dan pada setiap alat, tentu membutuhkan daya listrik yang tinggi.

Power Button

Kedua, ada tombol power atau switch on-off. Bagian ini merupakan bagian yang penting dari autoclave, biasanya letaknya di samping atau bagian belakang, namun dalam beberapa alat elektronik, ada juga yang terletak pada bagian depan. Nah, jika anda sedang menggunakan autoclave, pastikan untuk selalu mematikannya dengan menekan tombol power off ya.

Main Body

Ketiga ada main body. Main body yang dimaksud dengan main body disini adalah casing dari autoclave. Casing autoclave memiliki bentuk yang beragam, mulai dari bulat, kotak, panjang, besar hingga kecil. Namun, semuanya tentu berasal dari bahan metal yang sangat kuat, dan memiliki tingkat hantaran panas yang tinggi.

Heating Element

Selanjutnya ada heating element. Komponen ini merupakan salah satu yang sangat penting pada autoclave. Bagian ini akan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Setiap alat memiliki bagian heating element yang berbeda-beda.

Gas Pressure Meter

Gas pressure meter merupakan salah satu komponen yang juga dibutuhkan. Bagian ini juga sangat berhubungan erat dengan sensor suhu atau temperatur sensor. Pada jenis autoclave otomatis, sudah ditetapkan cycle sterilisasi sesuai dengan mode yang sudah dipilih.

Panel Operasional

Selanjutnya ada bagian panel operasional. Apa fungsi bagian ini pada autoclave ?

Fungsi panel operasional ini adalah untuk mempermudah penggunaan autoclave, baik pada bagian pengaturan suhu . Pada beberapa jenis ini, panel operasional sudah memiliki fitur touch screen, terdapat pula layar untuk mengatur waktu.

Rak 

Rak merupakan salah satu bagian dari autoclave yang paling sentral. Ya, bagian ini merupakan tempat untuk menaruh alat dan bahan yang akan dilakukan sterilisasi.

Safety Clamp

Safety clamp disebut tuas pengaman. Pada autoclave jenis-jenis tertentu, safety clamp disebut juga pengencang autoclave. Dengan memasangkan safety clamp pada posisi yang benar, maka akan membantu proses sterilisasi menjadi jauh lebih baik.

Over Pressure Plug

Dari namanya, sudah bisa ditebak bahwa ini merupakan jenis alat yang berfungsi untuk membuang uap panas yang berlebih. Jika anda belum pernah menggunakan alat ini, anda bisa melihat ilustrasinya pada panci presto ya sobat. Pada panci presto sendiri, terdapat tuas atau katup panas di bagian atas tutup yang dapat menghantarkan panas.

Inlet dan Outlet

Bagian ini tentunya mempermudah pengguna untuk memasukan air ke dalam alat dan membuang air  dari sisa sterilisasi.

6- Bagaimana Cara Menggunakannya di Laboratorium ?

Lakukan Proses Pemanasan

  1. Pertama, sebelum pemanasan, tentu masukkan kabel ke stop kontak.
  2. Kedua, putar tombol kontrol tekanan yang diinginkan.
  3. Ketiga, putar pengatur waktu ke waktu nyata, tambahkan 10 menit searah jarum jam.
  4. Keempat, nah pada waktu ini termostat pada alat akan berfungsi. Ketika waktu mencapai waktu yang ditentukan, daya pemanas akan terputus dan mulai melakukan pemanasan.

Jika sudah melakukan pemanasan, selanjutnya adalah dengan menyiapkan beberapa tahapan lainnya.  Yakni diantaranya ada menuangkan air, memasukkan alat-alat gelas dan menutup autoclave. Yuk simak tahapannya.

Berdasarkan pengalaman penulis, menggunakan alat ini sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Hanya saja perlu hati-hati. Mengapa? Karena alat ini memiliki tingkat suhu panas yang tinggi, sehingga anda harus lebih teliti dan tenang saat menggunakannya.

Proses Sterilisasi 

  1. Saat hendak menggunakan alat ini, pastikan anda sudah menyiapkan air biasa (tidak dingin dan tidak panas) sekitar 1,5 liter. Lalu, tuangkan air tersebut ke dalam rak.
  2. Tahapan selanjutnya adalah memasukkan objek yang akan disterilisasi, Jika yang akan dilakukan steril adalah alat gelas, maka sebaiknya anda membungkus alat-alat gelas tersebut terlebih dahulu ya. Anda bisa membungkusnya dengan plastik putih yang double. Lalu, baru anda bisa masukkan ke dalam rak.
  3. Jika sudah, maka tutup alat autoclave dengan baik dan benar. Oh ya, pastikan untuk tidak terlalu banyak memasukkan alat yang akan disterilisasi ya, karena ini akan mempengaruhi kinerja dari alat tersebut.

7- Bagaimana Cara Merawat Alat Ini ?

Ada beberapa cara merawat alat yang bisa anda terapkan. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Cara perawatan terbaik yang pertama adalah dengan menggunakannya sesuai standar prosedur yang benar. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat menggunakan alat.
  2. Kedua, adalah dengan menggunakan aquadest. Seperti yang kita tahu, aquadest merupakan air yang telah mengalami dua kali penyulingan. Jadi, tentu saja aquadest akan lebih baik digunakan dibanding air biasa.
  3. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah, jangan terlalu lama memasukkan air di dalam autoclave, selain dapat menimbulkan bau tidak sedap, juga dapat merusak alat.
  4. Perhatikan kestabilan listrik. Pastikan agar listrik yang anda gunakan dalam kondisi stabil ya.
  5. Masukkan takaran air yang pas, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit.
  6. Jangan memasukkan barang-barang yang tidak tahan panas atau bahan yang kedap air ke dalam alat.
  7. Pastikan alat atau media yang disterilkan ditempatkan pada wadah yang sekunder.
  8. Jangan buka penutup autoklaf ketika mesin sedang masih bekerja.
  9. Pastikan alat gelas sekitar alat tidak boleh menyentuh sisi bagian dalam alat.
  10. Perhatikan batasan muatan barang yang dapat dimasukkan ke dalam alat.

8- Apa Saja Tips Yang Bisa Dilakukan ?

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum membeli alat yang satu ini. Diantaranya :

Memilih volume sesuai kebutuhan, mengetahui jenis alat yang disterilkan, memperhatikan konsumsi daya, dan juga memiliih jenis alat yang mudah digunakan.

9- Bagaimana Cara Kalibrasi Alat Ini ?

Pertama, lakukan kalibrasi alat maksimal satu tahun sekali. Apabila anda merasa alat ini sudah mengalami penurunan dari segi performa, maka harus segera dilakukan kalibrasi. Namun apabila tidak terjadi hal demikian, anda tetap wajib melakukan kalibrasi ya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keakuratan dari temperatur dan tekanan saat proses sterilisasi berlangsung.

10- Berapa Kisaran Harga Alat Tersebut ?

Berapa sih kisaran harga spektrofotometer Uv-Vis ini?

Di tahun 2021 ini, kisaran harga alat ini berada antara 30 jutaan hingga 300 jutaan. Kisaran harga tersebut berbeda-beda tergantung dari brand tersebut.

11- Dimana Kita Bisa Membeli Alat Ini ?

PT Andaru Analitika Sains yang merupakan  distributor alat laboratorium  menjual alat tersebut.  Alat-alat laboratorium tersebut bisa digunakan pada berbagai macam penelitian, seperti di kampus maupun di laboratorium. Jika anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut, bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.

Ditulis Oleh : DNA

Referensi : Wikipedia , Mesaustralia

Sebagai informasi tambahan, PT. Andaru Analitika Sains adalah konsultan alat laboratorium yang menyediakan solusi lengkap kebutuhan alat laboratorium. Bagi anda yang membutuhkan alat laboratorium bisa mengunjungi alamat googlemaps, menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link brand dan produk alat laboratorium tersedia pada tautan : List Brand Alat Laboratoriumjual-alat-laboratorium-kontak-whatsapp-apm

Sampai disini dulu artikel mengenai autoclave yang berisi tentang Pengertian Autoclave, Fungsi Autoclave, Prinsip Kerja Autoclave, Sejarah Autoclave, Bagian-Bagian Autoclave, Cara Menggunakan Autoclave, Tips Merawat Autoclave, Penggunaan di Laboratorium hingga FAQ Seputar Alat Autocave. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Stay healthy guys!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *