Furnace – Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Menggunakan

Furnace – Furnace adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghasilkan panas melalui pembakaran dari sumber bahan bakar. Penulis kali ini akan membahas beberapa topik seputar alat furnace, diantaranya Pengertian Furnace, Fungsi Furnace, Prinsip Kerja Furnace, Tipe-Tipe Furnace, Macam-Macam Furnace, Bagian-Bagian Furnace, Cara Menggunakan Furnace, Cara Merawat Furnace, Tips Memilih Alat Furnace hingga FAQ Seputar Alat Furnace. Bagi anda yang penasaran, silakan langsung simak ulasnnya berikut ini ya.

PT. Andaru Analitika Sains sebagai distributor alat laboratorium menjual alat Furnace dengan berbagai macam tipe. Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa menghubungi customer service kami via whatsapp 087777277740 atau telepon (0251) 7504679 atau berkunjung ke kantor langsung. Link pengetahuan produk alat Furnace penulis sertakan pada link : jual alat furnace

jual-alat-laboratorium-kontak-whatsapp-apm

alat furnace analitika sains
Furnace

Pengertian Furnace

Apa sih yang dimaksud dengan furnace? 

Kalau mendengar namanya, mungkin masih terdengar asing ya sobat. Ya, alat ini memang bukan alat laboratorium biasa. Furnace adalah yang digunakan untuk menghasilkan panas melalui pembakaran dari sumber bahan bakar.

Furncae ini bekerja dengan cara memanfaatkan energi panas. Nantinya, energi panas tersebut akan digunakan untuk memanaskan objek yang ada. Sekilas, fungsinya seperti sama dengan oven, tapi berbeda ya sobat. Alat ini lebih diperuntukkan untuk kebutuhan di industri-industri. Mengapa? Karena alat ini digunakan untuk membakar bahan material

Pengertian Furnace Menurut Para Ahli

Tidak cukup sampai disitu, penulis juga akan membagikan beberapa pengertian menurut para ahli.

Menurut thermopedia, furnace adalah alat atau instrumen laboratorium yang berbentuk seperti tungku dan menghasilkan panas. Panas tersebut lalu ditransfer ke bahan material yang hendak di bakar.  Pada tahapan ini, terdapat proses fisika dan kimia.a Dan smber panas dari tunggu biasanya berasal dari bahan padar, air atau gas.

Nama Lain Furnace

Furnace memiliki nama sebutan lain, diantaranya adalah tungku dan tanur. Sebenarnya, arti dari ketiga nama tersebut sama saja, yakni memiliki tujuan untuk pemanasan melalui pembakaran bahan material.

Fungsi Furnace

Bagaimana dengan fungsinya ??

Fungsi alat furnace adalah untuk menghasilkan energi panas dan melakukan pembakaran. Alat ini bekerja dengan cara menaikkan suhu fluida yang berasal dari hasil pembakaran. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar cair dan bahan bakar gas yang menyala di dalam burner.

Proses pemanasan tersebut dilakukan dengan memberikan aliran fluida kedalam tube yang sudah tersusun. Sederhananya, fluida adalah suatu zat yang memiliki wujud cair atau gas yang dapat mengalir. Oh iya, bahkan furnace pun juga sering digunakan untuk prosesi kematian pada agama hindu, untuk melakukan kremasi dibutuhkan alat tersebut.

Nah, alat ini juga memiliki berbagai fungsi bagi beberapa lingkup, seperti lingkup laboratorium dan juga industri. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Yuk kita kenali lebih lanjut.

Fungsi Furnace dalam Dunia Laboratorium

Bagaimana fungsi alat ini di dalam dunia laboratorium ?

Dalam dunia laboratorium, furnace biasanya digunakan untuk melakukan proses gravimetrik. Gravimetrik merupakan proses pengabuan suatu sampel yang sedang di analisis. Sebagai contoh, di laboratorium kimia alat ini juga untuk melakukan proses destruksi. Atau yang paling banyak digunakan,  dalam beberapa penelitian, alat ini digunakan untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak mudah terbakar dan yang bersifat volatil (tidak mudah menguap).

Fungsi Furnace dalam Dunia Industri

furnace di industri
Penggunaannya di Industri

Lalu, bagaimana dengan dunia industri?

Tak hanya laboratorium, alat ini juga sangat berfungsi di dunia industri. Alat ini sangat dibutuhkan bagi dunia industri, terutama industri makanan dan minuman. Untuk pengujian makanan dan minuman, furnace ini digunakan untuk pengujian kadar abu pada suatu sampel. Pengujian kadar abu tersebut dilakukan untuk mengetahui  mengetahui jenis bahan yang digunakan untuk menentukan nilai gizi dalam suatu makanan dan minuman. Itulah kenapa pengujian kadar abu selalu ada dalam rangkaian prosedur pengujian makanan dan minuman.

Prinsip Kerja Furnace

Lanjut ke prinsip kerja furnace yuk. Seperti yang kita tahu, furnace adalah suatu alat laboratorium yang memiliki prinsip hampir sama dengan oven.  Pada awalnya, furnace memang telah didesain untuk dapat digunakan secara manual, karena alat ini memiliki tungku pembakaran dan tabung yang memiliki tekanan.

Bahan bakar apa yang digunakan oleh alat  ini?

Furnace menggunakan bahan bakar minyak bumi di dalam tabung bertekanan tersebut. Pada prosesnya, alat ini menggunakan minyak bumi, dan setelah dinyalakan akan terbakar sangat keras seperti nyala gas.

Semakin hari, model dari tipe ini ini pun semakin beragam. Proses kerja dari alat ini pun relatif cepat dan dengan suhu yang tinggi.

Tipe – Tipe Furnace

Furnace terdiri dari beberapa tipe, diantaranya ada silinder vertikal, tipe box, visbreaker charged, hingga high pressure box. Yuk kita simak satu persatu.

Type Silinder Vertikal

Kita ke tipe pertama ya, yakni bentuk silinder vertikal. Seperti namanya, bentuk dari furnace ini seperti silinder tegak dan akan menerima panas secara radiasi. Jika dilihat secara sekilas, tipe ini mirip tungku pembakaran yang ada di dapur, hanya saja bentuknya lebih modern.

Type Box

Beralih ke yang kedua yuk sobat, yakni tipe box.  Tipe ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan dan destilasi. Tube pada tipe ini terpasang pada sisi furnace.

Visbreaker Charge Furnace

Ketika ada visbreaker charge furnace . Jenis ini biasanya berbentuk box dan menggunakan sistem multi pass. Untuk hasilnya maksimal saat menggunakan alat ini, alat ini telah dilengkapi beberapa fitur tambahan. Diantaranya ada stack damper, snuffing steam, draft gauge, indikator temperatur dan thermocouple. Jenis ini pun biasanya dilakukan untuk melakukan pembakaran dengan suhu tinggi, yakni sekitar 930°F. Contoh penggunaan dari jenis ini adalah untuk mengukur kadar abu dengan sampel minyak fraksi berat minyak bumi.

Type High Pressure Box

Terakhir ada tipe high pressure box. Sesuai namanya, tipe ini memiliki tekanan yang tinggi. Jenis ini biasa digunakan untuk lanjutan pengolahan fraksi minyak bumi. Furnace ini beroperasi tekanan 2200 psig dan suhu 700°F. Tube dipasang secara bergantung dari atap alat secara vertical ke lantai. Area burner terletak pada dasar lantai alat. Letak tungku pembakaran pada tipe ini yakni pada bagian tengah, sedangkan untuk pembakaran yang kecil berada di area pinggir.

Macam – Macam Furnace

Setelah membahas seputar tipe furnace, kali ini kita akan mulai mempelajari macam-macam furnace, diantaranya adalah sebagai berikut :

Muffle Furnace

Pertama ada muffle. Jenis ini merupakan furnace yang memiliki suhu tinggi. Di artikel ini, Furnace akan berubah dengan lebih cepat. Bagaimana dengan bentuknya? Muffle biasanya memiliki bentuk yang menyerupai kotak.

tipe muffle
Muffle Furnace

Salt Bath Furnace

Kedua, ada salt bath. Jenis salt bath furnace modern biasa digunakan untuk melakukan beberapa pengujian. Diantaranya ada proses preheating, austenitizing, martempering, tempering nitridasi, high-speed ​​tool pengerasan, karburizing, heat treatment solution, hingga dip brazing. Berikut tampilan dari tipe salt bath.

tipe salt bath
Tipe Salt Bath

Vacuum Furnace

tipe vacuum
tipe vacuum

Ketiga ada tipe vacuum furnace . Jenis ini biasanya digunakan pada proses sintering , mematri.  dengan konsistensi. Pada vacuum ini, produk yang berada di dalam tungku akan dikelilingi oleh ruang hampa udara. Sehingga udara tersebut pada akhirnya akan mencegah dan mengalami perpindahan. Perpindahan panas ini ditujukan untuk menghilangkan kontaminasi yang terdapat pada sampel.

Fluidized-bed Furnace

fluidized bed furnace
Tipe Fluidized Bed

Dan yang terakihr ada fluidized-bed furnace . Furnace jenis ini berupa tunfku pembakaran yang memiliki bentuk persegi dan silinder. Fluidized-bed memiliki fungsi yang tak jauh berbeda dari jenis yang sebelumnya.

Bagian – Bagian Furnace

Kita lanjut ke bagian-bagiannya yuk. Secara umum, furnace terdiri dari beberapa bagian, diantaranya instrumentasi, cerobong, soot blower, dinding furnace, soot blower, tubes, dan burner.

Instrumentasi

Pertama ada bagian dari instrumentasi. Fungsi dari bagian instrumentasi ini adalah untuk mengatur proses yang sedang terjadi di dalam alat furnace.  . Contohnya, seperti ketika hendak mengetahui suhu minyak yang sedang dipanaskan.Berikut bagian instrumentasi yang terdapat pada alat furnace.
  1. Draft
    Pertama ada draft. Draft ini berfungsi untuk mengetahui beda tekanan yang terjadi di dalam proses pembakaran.
  2. Deteksi Temperatur
    Kedua ada deteksi temperatur. Bagian ini biasanya telah terpasang pada furnace untuk memperlihatkan jumlah suhu yang ada di dalam tungku pembakaran.
  3. Sampling connection
    Ketiga ada bagian sampling connection. Bagian ini berfungsi untuk mengetahui kesempurnaan proses pembakaran. Cara yang bisa dilakukan diantaranya yakni dengan melakukan analisis terhadap oksigen, karbon dioksida dan karbon monoksida. Jika hasilnya sudah selesai, maka anda akan lebih mudah mengetahui hasil dari proses pembakaran tersebut.
bagian bagian alat secara umum
Bagian – Bagian Alat Furnace Secara Umum

Cerobong (stack)

Instrumensasi sudah. Selanjutnya kita akan membahas mengenai cerobong. Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat pembuangan gas hasil pembakaran. Bahan yang digunakan untuk struktur cerobong ini terbuat dari  baja karbon. Yang dimana di bagian dalamnya terdapat  insulation refractory dari jenis fire brick atau castable.

Soot Blower

Soot blower. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan senyawa logam dan juga kotoran yang terdapat pada alat furnace. Mengapa bisa terdapat kotoran ?
Kotoran sudah pasti bisa muncul dalam proses pembakaran. Nah, perlu soot blower untuk mengeluarkannya. Hal ini dikarenakan kotoran yang terdapat pada alat dapat menghambat proses perpindahan panas. Dengan membuangnya, dapat meminimalisir terjadinya hasil yang memiliki kontaminasi.

Dinding Furnace dan Insulation

Dinding furnace . Bagian ini terdiri dari berbagai macam lapisan. Pada lapisan luar alat ini terbuat dari pelat baja, sedangkan lapisan dalam terdapat insulation yang tahan panas juga api. Fungsi dari insulation adalah untuk meminimalisir kehilangan panas melalui dinding alat.

Tubes

Tubes merupakan bagian yang tak kalah penting dalam struktur furnace . Hal ini dikarenakan, tubes merupakan komponen yang berfungsi untuk menaruh fluida yang hendak dipanaskan. Memangnya, bagaimana jalur fluida tersebut?
Nantinya, fluida akan dipanaskan dengan mengaliri dialirkan ke tube selanjutnya.

Burner

Yang terakhir ada burner. Sesuai dengan namanya, burner ini memiliki fungsi untuk melaksanakan pembakaran pada bahan campuran gas dan udara. Gas dan udara tersebut harus tercampur dengan baik pada jumlah tertentu,  sehingga proses pembakaran pun dapat terjadi dengan baik.

Cara Kerja Furnace

cara kerja furnace
Cara Kerja Alat Furnace

Tipe sudah, jenis sudah, bagian-bagian pun sudah, yuk kita lanjut ke cara menggunakan.

Secara garis besar, furnace memiliki tiga konsep cara kerja. Seperti uraian di bawah ini.
  1. Secara Konduksi

    Proses konduksi terjadi ketika tube sudah menerima panas dari fluida. Lalu, panas tersebut akan menyebar ke seluruh aliran dari alat ini.
  2.  Proses Konveksi
    Pada konveksi, gas yang berasal dari dalam akan keluar dari cerobong akan terlebih dahulu dengan sisi tersebut sehingga pipa akan mendapatkan transfer konveksi panas.
  3. Secara radiasi
    Radiasi tube ini memiliki panas fluida yang dihasilkan dari proses radiasi ini, sekitar berkisar 60%-70%.

Efisiensi Menggunakan Furnace

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kita harus melakukan efisiensi dalam penggunaan Furnace. Dalam menggunakan alat ini, pastikan sudah mengatur suhu. Hal ini dilakukan agar dapat diolah pada proses selanjutnya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka terdapat beberapa hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada proses kerja alat tersebut, berikut hal-hal yang mempengaruhi efesiensi alat :

  1. Penyesuaian sistem nyala api pada burner.
  2. Reaksi proses pembakaran yang berlangsung sempurna.
  3. Panas dari hasil pembakaran dengan alat furnace tersebut akan terserap dan tersalurkan dengan baik oleh zat yang telah dipanaskan.
  4. Permukaan tube harus  dalam keadaan bersih, agar proses penerimaan panas dapat berjalan lancar.
  5. Usahakan untuk mengecilkan suhu panas pada alat.

Cara Menggunakan Furnace di Laboratorium

  1. Buka pintu alat furnace, lalu masukkan cawan yang akan dilakukan pengabuan. Pastikan cawan tersebut sudah diisi oleh bahan yang akan dilakukan pengabuan.
  2. Tutup pintu muffle.
  3. Putar saklar ke arah “ON”.
  4. Hidupkan muffle dengan menekan tombol “ON”.
  5. Atur (set) temperatur pengabuan yang diinginkan dengan menekan tombol “SET”.
  6. Setelah proses pengabuan selesai, matikan alat dengan menekan tombol “OFF”.
  7. Biarkan beberapa waktu atau biarkan semalam hingga temperatur muffle sama dengan temperatur lingkungan.
  8. Keluarkan bahan dari dalam muffle.
  9. Pastikan kabel listrik muffle tidak terhubung dengan sumber listrik.

Cara Merawat Furnace

Cara merawat furnace dapat beragam. Hal ini digunakan agar alat furnace tetap berfungsi. Setelah pemakaian selesai, pastikan alat segera dibersihkan agar bagian-bagian dari alat agar tidak mudah berkarat. Bersihkan alat ini dengan cara mengelap bagian – bagian muffle dengan alkohol.

Tips Menggunakan Alat Furnace

Dalam setiap menggunakan alat laboratorium,  pastikan untuk menyimak tips-tips di bawah ini.

  1. Belilah alat furnace sesuai kebutuhan. Seperti misalnya untuk industri, pastikan untuk membeli spesifikasi alat yang digunakan untuk industri.
  2. Lakukan installasi dengan para penjual alat tersebut hingga bisa mengerti, seperti teknisi misalnya.
  3. Pastikan cek semua kelengkapan alat ini dengan baik.
  4. Lakukan penawaran harga dengan baik dan benar.

Kisaran Harga Alat Furnace

Mari kita ulas mengenai kisaran harga furnace. Berapa sih kisaran harga alat ini?

Di tahun 2021 ini, alat ini memiliki beberapa kisaran harga yang berbeda. Diantaranya :

  1. Muffle Furnace                       : Rp 50.000 – Rp 260.000.000
  2. Chamber Furnace                  : Rp 40.000    – Rp 200.000
  3. Tube Furnace                          : Rp 300.000 – Rp 600.000
  4. High Temperature Furnace : Rp 200.000.000 – Rp 350.000.000

Tempat Jual Furnace

Nah sobat, PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual alat furnace tersebut lho, yang bisa digunakan pada berbagai macam penelitian, baik di kampus maupun di laboratorium. Bagi anda yang sedang membutuhkan dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.

FAQ Seputar Furnace

1- Apa Itu Alat Furnace ?

Furnace atau tanur adalah perangkat yang menghasilkan panas secara terkendali melalui pembakaran dari sumber bahan bakar. Alat inin bekerja dengan cara dimana energi panas kemudian digunakan untuk memanaskan ruangan seperti ruangan, gedung, atau bangunan lainnya.

2- Apa Fungsi Alat Furnace Secara Umum ?

Fungsi alat furnace adalah  untuk menghasilkan energi panas dan melakukan pembakaran. Alat ini bekerja dengan cara menaikkan temperatur fluida dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran dari bahan bakar.

3- Bagaimana Fungsinya di Laboratorium ?

Pada laboratorium, biasanya furnace digunakan untuk aplikasi gravimetrik, yaitu pengarangan atau pengabuan suatu zat/sampel yang dianalisis. Di laboratorium kimia misalnya, jenis muffle digunakan untuk destruksi sampel batuan sebelum dilanjutkan untuk analisis komposisi. Muffle furnace juga digunakan dalam banyak penelitian. Salah satunya adalah digunakan peniliti ataupun laboran untuk menentukan berapa proporsi sampel yang tidak mudah terbakar dan tidak mudah menguap (non-volatile).

4- Bagaimana Fungsinya di Dunia Industri ?

Furnace sangat dibutuhkan bagi industri makanan dan minumn. Dalam pengujian makanan dan minuman, furnace digunakan sebagai alat pembakar untuk penentuan kadar abu sampel. Penentuan kadar abu bertujuan untuk menentukan kualitas pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan dan sebagai parameter penentu nilai gizi dalam makanan dan minuman. Hal inilah yang menjadikan kadar abu sebagai salah satu parameter penting dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman, sesuai dengan standard Nasional Indonesia.

5- Bagaimana Prinsip Kerja Alat Ini ?

Alat ini bekerja dengan sistem konduksi atau konveksi dari elemen pemanas resistansi listrik. Proses kerja alat ini hingga sampai tahap pengarangan berlangsung relatif cepat dengan intervensi suhu yang sangat tinggi.

6- Apa Nama Lain dari Furnace ?

Furnace memiliki nama sebutan lain, diantaranya adalah tungku dan tanur. Sebenarnya, arti dari ketiga nama tersebut sama saja, yakni memiliki tujuan untuk pemanasan melalui pembakaran yang berasal dari sumber bahan bakar.

7- Apa Saja Tipe-Tipe Furnace ?

Type Silinder Vertikal

Bentuk dari furnace ini ialah berupa silinder tegak dari steel, tube yang menerima panas secara radiasi disusun sedemikian rupa secara vertical dan setiap sambungan pipa digunakan U bend. Tempat pembakaran bahan bakar terletak pada bagian bawah sehingga nyala api sejajar dengan susunan tube yang dipasang di dalam dapur. Jenis ini dapat dirancang tanpa adanya area konveksi, sesuai dengan kebutuhan pemanasan. Apabila dirancang denagan area konveksi maka tube yang dapat digunakan ialah bare tube dan finned tube tetapi pada umumnya digunakan bare tube untuk mempercepat perpindahan panas secara konveksi.

Type Box

Furnace ini memiliki bentuk box atau kotak atau sering juga disebut tipe kabin, area pemanasan secara radiasi dan konveksi dipisahkan oleh dinding. Umunya tipe ini digunakan pada pemanasan destilasi minyak bumi dan destilasi vacum. Tube pada area radiasi tersusun horizontal sepanjang sisi vertical wall, burner dipasang pada sisi furnace. Pemanas jenisi ini terdiri dari ruang pembakaran dan ruang konveksi yang dipisahkan oleh dinding penyekat yang disebut dengan bridge wall. Tube yang digunakan pada jenis ini ialah tube yang terbuat dari material high chorme content alloy dengan 25% cr  yang tahan terhadap temperatur yang tinggi tetapi harga dari jenis furnace ini memiliki harga yang cukup tinggi.

Visbreaker Charge 

Furnace jenis ini juga berbentuk box, tetapi posisi burnernya terletak pada lantai heater dan biasanya menggunakan single pass (aliran) serta ada juga yang menggunakan multi pass. Area radiasi terdiri dari hip section dan wall tube section dan biasanya type ini tidak dilengkapi dengan area konveksi. Karena area burner terletak dibawah lantai furnace sehingga lantai furnace didesain setinggi 6 feet dari lantai dasar. Agar proses dan pengontrolan berjalan dengan mudah, maka furnace tipe ini dilengkapi dengan stack damper, snuffing steam, draft gauge, indikator temperatur dan thermocouple. Pengoperasian visbreakre biasanya dilakukan untuk pemanasan dengan temperatur tinggi seperti pemanasan minyak fraksi berat minyak bumi dengan temperatur operasi sekitar 930°F.

Type High Pressure Box

Jenis ini biasanya digunakan pada pengolahan lanjutan fraksi minyak bumi seperti Reforming dang Hirdocracking unit. Furnace ini beroperasi pada tekanan dan temperatur yang tinggi yaitu 2200 psig dan temperatur 700°F. Tube yang tersedia lalu harus dipasang bergantung dan secara vertikal di alat furnace. Area burner terletak pada dasar lantai furnace. Pembakaran terletak pada dua tempat yaitu pembakaran yang besar berada pada bagian tengah, sedangkan pembkaran yang kecil berada di area pinggir. Untuk mencegah terjadi kehilangan panas maka digunakan isolasi berjenis high duty fire brick.

8- Ada Berapa Macam Alat Furnace ?

Ada berbagai macam jenis furnace, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Muffle furnace. Muffle furnace adalah tungku pembakaran dimana bahan subyek dan semua produk pembakaran termasuk gas dan abu terisolasi. Kemudian dilakukan pengembangan pemanas listrik pada jenis ini dengan suhu tinggi, elemen dan elektrifikasi yang berkembang di negara-negara maju, sehingga muffle furnace sekarang berubah ke listrik dengan cepat. Pada saat ini, muflle furnace biasanya berupa sebuah front-loading kotak-jenis oven untuk aplikasi suhu tinggi misalnya seperti kaca sekering, menciptakan lapisan enamel, keramik dan barang solder, mematri.
  2. Salt bath furnace. Untuk jenis salt bath furnace modern digunakan untuk sejumlah aplikasi perlakuan panas misalnya: Preheating, Austenitizing, Martempering, Tempering Nitridasi, Pengerasan netral, High-Speed ​​Tool Pengerasan, karburizing, heat treatment solution, Dip brazing.
  3. Vacuum furnace. Vacuum furnace adalah jenis tungku pembakaran yang dapat memanaskan bahan, biasanya logam, pada suhu sangat tinggi dan melaksanakan proses seperti sintering , mematri, dan perlakuan panas dengan konsistensi tinggi dan kontaminasi rendah. Pada tipe vacuum ini, produk dalam tungku dikelilingi oleh ruang hampa dan tidak adanya udara atau gas lainnya mencegah perpindahan panas dengan produk melalui konveksi dan menghilangkan sumber kontaminasi.
  4. Fluidized-bed furnace. Tipe fluidized-bed adalah tungku pembakaran yang berbentuk persegi atau silinder dan juga adasebuah tungku Panjang Dari Ruang dan Reaksi Ruang untuk distribusi gas ke perapian atau penyediaan ledakan udara.

9 – Apa Saja Bagian – Bagian Yang Terdapat Pada Alat?

Instrumentasi

Fungsi dari instrumentasi ialah untuk mengatur proses yang sedang terjadi di dalam furnace seperti menhetahui temperatur minyak yang sedang dipanaskan. berikut alat instrumentasi pada furnace:
  1. Deteksi Temperatur
    Alat ini biasanya dipasang pada alat untuk memperlihatkan jumlah suhu di dalam ruang pembakaran serta area konveksi dan jalur gas hasil dari pembakaran.
  2. Draft
    Berfungsi untuk mengetahui beda tekanan yang terjadi di dalam ruang pembakaran dengan tekanan yang berada diluar. hal ini untuk mencegah masuknya udara kedalam ruang bakar.
  3. Sampling connection
    Berfungsi untuk mengetahui kesempurnaan proses pembakaran dengan cara menganalisa kandungan oksigen, karbon dioksida dan karbon monoksida. Setelah hasil dari sampel telah diketahui maka kita akan lebih mudah mengetahui kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar apakah telah sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan

Cerobong (stack)

Berfungsi sebagai tempat pembuangan gas hasil pembakaran. Biasanya tinggi cerobong ditentukan berdasarkan dengan pengitungan draft di dalam ruang pembakaran sehingga gas hasil pembuangan tidak mencemari udara sekitar. Bahan yang digunakan untuk struktur cerobong bisanya terbuat dari pelat baja karbon. Dan bagian dalamnya dilapisi dengan insulation refractory dari jenis fire brick atau castable.

Soot Blower

Alat ini berfungsi untuk meniup dan mengeluarkan jelaga atau senyawa logam serta kotoran lainnya yang menempel pada permukaan pipa, dikarenakan kotoran ini dapat menghambat proses perpindahan panas. Dengan melakukan cara ini, jelaga akan terbuang melalui cerobong berasama dengan gas hasil pembakaran.

Dinding Furnace dan Insulation

Umumnya dinding pada furnace dibuat dari berbagai macam lapisan, pada lapisan luar terbuat dari pelat baja dan lapisan dalam dilapisi dengan insulation yang tahan panas dan tahan terhadap api. Fungsi dari insulation adalah untuk meminimalisir adanya kehilangan panas melalui dinding alat.

Tubes

Perangkat ini merupakan bagian yang paling penting dalam struktur alat ini. Karena komponen ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida yang akan dipanaskan. Tube disusun sedemikian rupa dan dihubungkan satu sama lain dengan sambungan U. Fluida yang akan dipanaskan dialirkan di dalam tube selanjutnya menuju area panas konveksi dan turunke area radiasi kemudian akan keluar sebagai fluida yang panas.

Burner

Sesuai dengan namanya, bagian burner memiliki fungsi untuk melakukan pembakaran pada bahan bakar, yang dimana bahan tersebut terdiri dari campuran gas dan udara. Gas dan udara harus bercampur dengan baik pada jumlah tertentu sehingga proses pembakaran dapat terjadi dengan baik. Apabila bahan bakar berbentuk cair (fuel oil) maka terlebih dahulu dipanaskan agar uapnya dapat mengalami kontak dengan udara sehingga akan lebih mudah terbakar.

10 – Bagaimana Cara Kerja Alat Furnace ?

Berikut penjelasannya:
  1. Dari Panas Secara Konduksi
    Proses ini terjadi antara tube yang telah menerima panas kemudian diserap oleh fluida yang ada didalamnya dan kemudian panas akan menyebar ke seluruh aliran fluida.
  2.  Panas secara Konveksi
    Proses ini terjadi dari gas hasil pembakaran, gas tersebut sebelum keluar dari cerobong akan bersinggungan terlebih dahulu dengan sisi tube sehingga pipa akan mendapatkan transfer panas.
  3. Panas secara radiasi
    Yaitu perpindahan panas dari cahaya api atau pancaran api yang mengenai tube, tube yang menerima nyala api ini disebut dengan radiation tube. Sebagian besar panas fluida dihasilkan dari proses radiasi ini yaitu berkisar 60%-70%.

11 – Bagaimana Cara Merawat Furnace ?

Setiap alat laboratorium harus dilakukan secara berkala, termasuk saat menggunakan alat furnace. Hal ini digunakan agar alat furnace tetap berfungsi. Setelah selesai pemakaian, pastikan alat selalu dalam keadaan bersih ya. Bersihkan dengan baik tiap bagian alat furnace agar tidak mudah berkarat. Bersihkan alat furnace dengan cara lab basah dengan baik dan benar.

12- Bagaimana Tips Menggunakan Alat Furnace ?

Dalam setiap menggunakan alat laboratorium,  pastikan untuk menyimak tips-tips di bawah ini.

  1. Belilah alat sesuai kebutuhan. Seperti misalnya untuk industri, pastikan untuk membeli spesifikasi alat yang digunakan untuk industri.
  2. Pastikan cek semua kelengkapan alat dengan baik
  3. Melakukan penawaran harga dengan baik.
  4. Lakukan instalasi dengan teknisi penjual alat tersebut hingga bisa mengerti.

13- Berapa Kisaran Harga Furnace ?

Di tahun 2021 ini, alat ini memiliki beberapa kisaran harga yang berbeda. Diantaranya :

  1. Muffle Furnace                       : Rp 50.000 – Rp 260.000.000
  2. Chamber Furnace                  : Rp 40.000    – Rp 200.000
  3. Tube Furnace                          : Rp 300.000 – Rp 600.000
  4. High Temperature Furnace : Rp 200.000.000 – Rp 350.000.000

Ditulis Oleh : DNA

Referensi : Wikipedia, Nabertherm

Sebagai informasi tambahan, PT. Andaru Analitika Sains adalah konsultan alat laboratorium yang menyediakan solusi lengkap kebutuhan alat laboratorium. Bagi anda yang membutuhkan alat laboratorium bisa mengunjungi alamat googlemaps, menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link brand dan produk alat laboratorium tersedia pada tautan : List Brand Alat Laboratoriumjual-alat-laboratorium-kontak-whatsapp-apm

Sampai sini dulu artikel mengenai alat furnace atau tanur yang berisi tentang Pengertian Furnace, Fungsi Furnace, Prinsip Kerja Furnace, Tipe-Tipe Furnace, Macam-Macam Furnace, Bagian-Bagian Furnace, Cara Menggunakan Furnace, Cara Merawat Furnace, Tips Memilih Alat Furnace hingga FAQ Seputar Alat Furnace. Semoga artikel ini dapat membantu anda. Silahkan berikan komentar di bawah untuk diskusi lebih lanjut, terima kasih.

13 Comments

  1. Artikelnya ngebantu banget buat gue yang baru semester 1. Semoga bisa baca artikel seru lainnya di sini!

  2. Terima kasih banyak buat penulisnya, gue yang masih baru masuk dunia lab jadi lebih siap berkat artikel ini!

  3. Saya suka cara artikel ini memberikan gambaran menyeluruh tentang alat-alat laboratorium. Sangat membantu untuk pemahaman saya.

  4. Artikel ini benar-benar menginspirasi dan memberikan wawasan yang luar biasa. Saya tidak sabar untuk melihat artikel lainnya

  5. Artikelnya keren banget, gue yang baru masuk semester 1 jadi lebih paham tentang alat lab. Seru banget!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *