Prinsip Kerja Furnace

Prinsip Kerja Furnace – Halo pembaca artikel alat laboratorium, pada artikel kali ini penulis akan membahas artikel pendek berjudul ” Prinsip Kerja Furnace “. Beberapa diantara sobat pasti belum mengetahui apa prinsip kerja furnace kan? Untuk lebih jelasnya, yuk kita lanjut pembahasan prinsip kerja furnace.

Prinsip Kerja Furnace

prinsip kerja furnace

Lanjut ke prinsip kerja furnace yuk. Seperti yang kita tahu, furnace adalah suatu alat laboratorium yang memiliki prinsip hampir sama dengan oven.  Pada awalnya, furnace memang telah didesain untuk dapat digunakan secara manual, karena alat ini memiliki tungku pembakaran dan tabung yang memiliki tekanan.

Bahan bakar apa yang digunakan oleh alat  ini?

Furnace menggunakan bahan bakar minyak bumi di dalam tabung bertekanan tersebut. Pada prosesnya, alat ini menggunakan minyak bumi, dan setelah dinyalakan akan terbakar sangat keras seperti nyala gas.

Semakin hari, model dari tipe ini ini pun semakin beragam. Proses kerja dari alat ini pun relatif cepat dan dengan suhu yang tinggi.

Tipe – Tipe Furnace

tipe tipe furnace

Furnace terdiri dari beberapa tipe, diantaranya ada silinder vertikal, tipe box, visbreaker charged, hingga high pressure box. Yuk kita simak satu persatu.

Type Silinder Vertikal

Kita ke tipe pertama ya, yakni bentuk silinder vertikal. Seperti namanya, bentuk dari furnace ini seperti silinder tegak dan akan menerima panas secara radiasi. Jika dilihat secara sekilas, tipe ini mirip tungku pembakaran yang ada di dapur, hanya saja bentuknya lebih modern.

Type Box

Beralih ke yang kedua yuk sobat, yakni tipe box.  Tipe ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan dan destilasi. Tube pada tipe ini terpasang pada sisi furnace.

Visbreaker Charge Furnace

Ketika ada visbreaker charge furnace . Jenis ini biasanya berbentuk box dan menggunakan sistem multi pass. Untuk hasilnya maksimal saat menggunakan alat ini, alat ini telah dilengkapi beberapa fitur tambahan. Diantaranya ada stack damper, snuffing steam, draft gauge, indikator temperatur dan thermocouple. Jenis ini pun biasanya dilakukan untuk melakukan pembakaran dengan suhu tinggi, yakni sekitar 930°F. Contoh penggunaan dari jenis ini adalah untuk mengukur kadar abu dengan sampel minyak fraksi berat minyak bumi.

Type High Pressure Box

Terakhir ada tipe high pressure box. Sesuai namanya, tipe ini memiliki tekanan yang tinggi. Jenis ini biasa digunakan untuk lanjutan pengolahan fraksi minyak bumi. Furnace ini beroperasi tekanan 2200 psig dan suhu 700°F. Tube dipasang secara bergantung dari atap alat secara vertical ke lantai. Area burner terletak pada dasar lantai alat. Letak tungku pembakaran pada tipe ini yakni pada bagian tengah, sedangkan untuk pembakaran yang kecil berada di area pinggir.

Ditulis oleh : NM

Ohiya ada informasi tambahan nih untuk anda, PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual alat Spektrofotometer lho, yang bisa digunakan untuk berbagai macam penelitian , baik di kampus maupun di laboratorium. Seperti penelitian kimia, farmasi, biologi hingga kedokteran. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp : +62-8777-7277-740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.

Oke, sampai disini dulu pembahasan tentang prinsip kerja furnace. Pada artikel pendek selanjutnya penulis akan membahas tentang Macam macam Furnace. Jika anda ingin membaca artikel versi lengkap, bisa menekan link berikut : Furnace.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *