Pengertian Sieve Shaker Yang Perlu Anda Ketahui

Pengertian Sieve Shaker – Halo pembaca artikel alat laboratorium, pada artikel kali ini penulis akan membahas artikel pendek berjudul ” Pengertian Sieve Shaker “. Untuk lebih jelasnya, yuk kita lanjut ke pembahasan mengenai pengertian sieve Shaker.

Pengertian Sieve Shaker

Sieve shaker atau disebut “sieving shaker” atau “alat pengayak” merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengayak atau memisahkan suatu partikel padat atau kasar menjadi partikel halus berdasarkan mesh nya. Perlu diketahui, mesh adalah banyaknya jumlah lubang yang ada pada alat sieve shaker berdasarkan inchi.

ilustrasi gambar alat sieve shaker

Penggunaan sieve shaker tergantung jumlah mesh yang digunakan. Mesh akan bergantung pada jenis atau keadaan bahan yang akan dipisahkan atau diayak. Alat sieve shaker memiliki bentuk seperti ayakan pada umumnya, dengan bahan dasar stainless anti karat yang terdiri dari beberapa lapis dengan jumlah lubang yang berbeda.

Secara umum, dalam alat sieve shaker terdapat beberapa jenis mesh mulai dari mesh 40 sampai 400. Mesh 40 dapat diartikan bahwa dalam alat sieve shaker terdapat 40 lubang dengan besar 1 inchi. Begitu pula dengan jumlah mesh selanjutnya.

Pengertian Pengayakan

ilustrasi gambar pengayakan

Sesuai dengan pembahasan diatas mengenai pengertian dari alat sieve shaker. Sekarang penulis akan membahas sedikit mengenai arti dari pengayakan. Jika sieve shaker lebih tertuju kepada alatnya, pengayakan tertuju kepada metodenya.

Pengayakan disebut juga sebagai “sieving” adalah metode yang digunakan dalam memisahkan partikel padat dan kasar menjadi partikel yang lebih halus. Proses pengayakan akan menghasilkan bahan yang halus sehingga memudahkan kita dalam mendapatkan partikel yang ukurannya seragam.

Pengayakan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Ada cara manual dan ada cara otomatis dengan menggunakaan mesin. Tentunya, cara pengayakan manual akan memakan waktu lama karena menggunakan tangan sendiri dalam menggerakkannya. Sedangkan untuk cara otomatis, anda tidak perlu lagi untuk menggerakkan alat secara manual karena mesin akan langsung menggerakkan alat tersebut.

Metode Pengayakan

Dalam prosesnya untuk mendapatkan partikel yang seragam, pengayakan dapat dilakukan dengan menggunakan metode melempar dan horizontal. Bagaimana cara dari masing masing metode tersebut? Yuk simak penjelasannya.

Pengayakan Melempar

Metode pengayakan ini dilakukan dengan cara melempar partikel kasar keatas. Dalam metode ini biasanya menggunakan alat yang disebut sieve shaker. Alat ini terdiri dari beberapa lapis yang akan menampung partikel sesuai dengan tingkatnya.

ilustrasi gambar pengayakan vertikal

Penampungan partikel terdiri dari partikel kasar yang berada paling atas, partikel sedang yang ada di tengah, dan partikel kecil atau halus yang berada di paling bawah. Sieve shaker akan bekerja dengan pergerakkan yang dihasilkan dengan elektromagnetik menggunakan bantuan pegas yang akan berjalan ke ayakan dengan waktu tertentu.

Maka dapat disimpulkan bahwa metode ini termasuk pengayakan otomatis. Anda tidak perlu khawatir, pada saat pelemparan partikel tidak akan keluar karena alat sieve shaker dilengkapi dengan cover yang betujuan sebagai penutup dan melindungi partikel. Sehingga saat dilempar, partikel tetap berada di dalam alatnya.

Pengayakan Horizontal

Sesuai dengan namanya, pengayakan ini dilakukan dengan menggerakkan alat secara horizontal atau gerakan lurus ke kanan dan kiri. Biasanya metode ini digunakan pada pertikel yang datar, panjang dan berbentuk seperti serat.

ilustrasi gambar pengayakan horizontal

Pengayakan horizontal dapat dilakukan menggunakan ayakan manual dengan ukuran standar yang berbeda beda. Ukuran standar yang dimaksud adalah jumlah lubang dengan besaran inchi masing masing. Dibawah ini merupakan ukuran ayakan standar yang umum dan biasa digunakan dalam laboratorium.

No. Ayakan Besar Lubang (mm)
4 4,750
6 3,350
8 2,360
10 2,000
16 1,180
20 0,850
30 0,600
40 0,425
50 0,300
60 0,250
80 0,180
100 0,150
140 0,106
170 0,088
200 0,075

Adapun beberapa keuntungan dan kekurangan dari proses pengayakan, yaitu:

Keuntungan metode pengayakan :

  • Tekniknya sederhana
  • Ekonomis
  • Hasilnya akurat

Kekurangan metode pengayakan :

  • Tidak dapat mengukur bahan yang berbentuk cairan atau emulsi serta bahan kohesif lainnya seperti tanah liat.
  • Pada sieving otomatis sering terjadi gangguan dalam menentukan kapan berakhirnya proses fraksinasi.
  • Metode pengayakan adalah metode yang resolusinya rendah.

Ditulis oleh : NM

Ohiya ada informasi tambahan nih untuk anda, PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual alat Spektrofotometer lho, yang bisa digunakan untuk berbagai macam penelitian , baik di kampus maupun di laboratorium. Seperti penelitian kimia, farmasi, biologi hingga kedokteran. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp : +62-8777-7277-740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.

Oke, sampai disini dulu pembahasan tentang Pengertian Sieve Shaker. Pada artikel pendek selanjutnya penulis akan membahas tentang Peran Sieve Shaker. Jika anda ingin membaca artikel versi lengkap, bisa menekan link berikut : Sieve Shaker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *