Shaker Laboratorium – Shaker laboratorium adalah alat yang digunakan untuk melakukan mencampur beberapa larutan dalam suatu wadah menjadi homogen. Wadah yang dimaksud disini bisa beaker glass, erlenmeyer dan peralatan gelas lainnya. Dan pada artikel ini, penulis ingin menjelaskan beberapa hal terkait alat laboratorium yang satu ini, mulai dari pengertian shaker laboratorium, fungsi shaker laboratorium, prinsip kerja shaker laboratorium, jenis-jenis shaker laboratorium , bagian-bagian pada shaker laboratorium, cara menggunakan shaker laboratorium, cara merawat shaker laboratorium, kalibrasi alat shaker laboratorium, kisaran harga shaker laboratorium, tempat jual shaker laboratorium hingga FAQ seputar alat shaker laboratorium.
PT. Andaru Analitika Sains sebagai konsultan alat laboratorium menjual alat shaker laboratorium dengan berbagai jenis. Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa menghubungi customer service kami via whatsapp 087777277740 atau Telepon (0251) 7504679 atau berkunjung ke kantor langsung. Link pengetahuan produk shaker laboratorium kami sertakan pada link : jual shaker laboratorium.
Pengertian Shaker Laboratorium
Shaker laboratorium adalah alat yang digunakan untuk melakukan mencampur beberapa larutan dalam suatu wadah menjadi homogen. Alat ini bisa digunakan untuk melakukan homogenisasi dari berbagai macam mikroba. Mulai dari bakteri, virus, spora hingga jamur. Karena, alat ini telah dirancang untuk dapat mencampurkan berbagai jenis larutan dengan prinsip gaya getarnya. Ya, alat ini bekerja dengan cara menimbulkan gerak getar pada tabung-tabung kaca yang berada di atas alat shaker laboratorium tersebut.
Shaker laboratorium ini juga digunakan di berbagai jenis laboratorium, mulai dari kimia, farmasi, biologi dan mikrobiologi. Namun, lebih sering digunakan pada laboratorium mikrobiologi. Karena dapat digunakan pada berbagai jenis laboratorium, maka alat ini sangat sering digunakan pada berbagai jenis penelitian.
Sejarah Shaker Laboratorium
Setiap alat yang digunakan di laboratorium pasti memiliki sejarah penemuan, begitu juga dengan berbagai jenis shaker laboratorium ini.
Sejarah penemuan dari shaker laboratorium ini bermula pada sekitar tahun 1930-an. Pada masa itu, alat ini digunakan untuk melakukan perendaman dan pengadukan terhadap kultur jamur. Tapi, tentu saja alat yang digunakan belum seperti shaker sekarang, bentuknya pun masih terbilang tradisional dan disebut juga dengan labu kocok. Seiring berjalannya waktu, pembuatan labu kocok ini terus berkembang. Hingga pada tahun 1940-an, labu kocok ini digunakan untuk produksi antibiotik. Ada yang berbeda dibanding labu kocok sebelumnya, perbedaan tersebut terletak pada suhu yang kini sudah dapat dikontrol. Penelitian pun masih berlanjut seperti penjelasan di bawah ini.
- 1970 : Pada tahun 1970, labu kocok yang sudah berganti nama menjadi inkubator sudah memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai media penumbuh mikroba.
- 1990 : Shaker berkembang dan dapat digunakan pada setiap laboratorium.
- 2010 : Shaker mulai digunakan secara umum pada setiap laboratorium, khususnya mikrobiologi.
- 2012-2017 : Alat shaker mulai dibuat dalam bentuk yang bermacam-macam, ada dalam bentuk orbital, paralel hingga yang lainnya.
- 2020 : Alat ini semakin dikembangkan dalam dunia industri laboratorium. Karena perkembangannya tersebut, shaker pun semakin canggih dengan berbagai fitur yang dimilikinya.
Prinsip Kerja Shaker Laboratorium
Bagaimana sih prinsip kerja dari shaker laboratorium ini?
Sebenarnya, prinsip kerja utama dari alat ini adalah untuk menyeragamkan suatu larutan dan membuat larutan tersebut homogen. Shaker laboratorium ini akan berputar sesuai kecepatan dan waktu yang telah ditentukan. Jadi, shaker laboratorium akan berputar sesuai waktu dan kecepatan yang telah anda tentukan. Bisa dengan kecepatan yang tinggi maupun kecil.
Fungsi Shaker Laboratorium
Kita beralih ke fungsi shaker laboratorium yuk. Shaker laboratorium ini memiliki peran yang cukup krusial dalam laboratorium. Terutama dalam laboratorium mikrobiologi, biologi dan kimia. Mengapa ?
Karena, alat ini dapat digunakan untuk melakukan pengadukan atau homogenisasi pada suatu larutan. Hal ini sangat membantu dalam proses penelitian yang dilakukan dalam setiap penelitian yang berlangsung. Karena dengan melakukan homogenisasi, alat ini mampu membantu sel-sel mikroba untuk dapat berkembang biak di dalam media yang digunakan. Penulis akan jelaskan mengenai penggunaannya di dalam laboratorium mikrobiologi ya.
Fungsi Shaker di Laboratorium Mikrobiologi
Seperti yang kita tahu, mikrobiologi adalah cabang ilmu dari biologi yang mempelajari seputar mikroorganisme, seperti virus, bakteri hingga fungi. Nah, dalam laboratorium nya sendiri, seringkali dilakukan penelitian yang berkaitan dengan perkembangbiakan mikroba. Disinilah fungsi shaker. Shaker laboratorium berfungsi untuk melakukan homogenisasi dari mikroba yang telah dicampur ke dalam media. Media yang digunakan pun biasanya adalah media agarosa. Tak hanya untuk mencampur larutan, shaker ini pun berfungsi untuk menumbuhkan mikroba tersebut secara merata. Dengan melakukan pengadukan dalam beberapa jam, maka mikroba yang dikembangkan pada media agar pun akan berkembang biak menjadi sel-sel mikroba baru, yang dapat digunakan dalam penelitian mikrobiologi selanjutnya.
Prinsip Larutan Homogen
Sejak tadi sudah beberapa kali kita mendengar kata homogen. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan homogen ?
Homogen adalah suatu kondisi dimana bercampurnya dua larutan secara merata dan sempurna dengan proses pengadukan. Dalam suatu pengadukan larutan, kita juga akan menemukan istilah solvent dan solute. Mari kita pelajari.
Solvent : Adalah istilah untuk suatu larutan yang tercampur secara rata dan homogen. Solvent ini dapat disebut juga dengan istilah pelarut.
Solute : Solute adalah zat yang terlarut karena bercampur dengan pelarut dan beberapa zat lainnya.
Sampel Apa Saja Yang Bisa Menggunakan Shaker Laboratorium ?
Ada bermacam-macam sampel yang dapat dilakukan pengujian oleh shaker. Mulai yang digunakan pada bidang farmasi, biologi hingga kimia. Pada bidang farmasi sendiri, shaker ini hampir mirip penggunaannya dengan mikrobiologi, hanya saja tujuan dari penelitiannya yang berbeda.
Contoh Pada Penelitian Farmasi
Dapat digunakan untuk melakukan perkembangiakan dari bakteri endofit pada tamn, Nantinya bakteri endofit yang terdapat pada tanaman tersebut akan dipindahkan ke dalam media agar yang telah disiapkan. Lalu, bakteri tersebut harus dilakukan perkembangbiakan agar mendapat bakteri endofit yang selalu banyak. Proses ini juga dikenal dengan nama “perbanyakan bakteri”. Mengapa perlu perbanyakan? Perbanyakan berfungsi agar bakteri tersebut ketika digunakan untuk penelitian lanjutan selalu dalam keadaan baru, dan sel-sel tersebut pun memecah dan berkembangbiak menjadi baru.
Jenis-Jenis Shaker Laboratorium
Penulis akan lanjut ke poin selanjutnya nih, yakni mengenai jenis-jenis shaker laboratorium. Diketahui shaker laboratorium ini terdapat 4 jenis. Yakni diantaranya ada vortex shaker, platform shaker, orbital shaker dan incubator shaker. Mari kita simak satu persatu yuk sobat.
Platform Shaker
Yang pertama ada platform shaker. Platform shaker ini memiliki bentuk alas yang datar. Karena memiliki bentuk alas yang datar, maka sampel pun harus ditaruh pada alat gelas yang memiliki bidang alas datar. Seperti erlenmeyer, beaker glass dan lain-lain. Jenis platform shaker ini memiliki kecepatan getaran dan putaran yang bervariasi. Sehingga dapat dilakukan proses homogenisasi dengan larutan dan kekentalan yang berbeda pada setiap sampel yang digunakan.
Orbital Shaker
Orbital shaker ini memiliki bentuk yang tidak kaku. Dalam artian, tidak ada perekat untuk menyimpan alat gelas, sehingga dapat digunakan pada beberapa sampel pada satu waktu. Hal ini bertujuan untuk dapat menaruh beberapa sampel yang ditaruh pada berbagai macam alat gelas, diantaranya seperti beaker glass, erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain. Jenis orbital ini juga memiliki suhu dan gerak putaran yang rendah. Sehingga sangat cocok untuk digunakan pada sampel bahan mikroba, seperti misalnya jamur, bakteri dan spora. Karena pergerakan dan suhunya yang rendah, platform shaker pun bisa digunakan untuk perputaran dalam jangka waktu yang lama, bahkan untuk inkubasi selama 24 jam.
Vortex Shaker
Lanjut ke poin ketiga yuk, yakni ada vortex shaker. Vortex shaker ini memiliki bentuk yang kecil. Itu sebabnya vortex shaker berfungsi untuk melakukan homogenisasi dari larutan di dalam wadah berukuran kecil, seperti tabung reaksi, microtube hingga yang lainnya. Selain untuk homogenisasi, vortex shaker ini juga berfungsi untuk menyingkirkan beberapa sel dari suatu zat dan juga untuk mencampur beberapa jenis larutan. Dan biasanya vortex mixer ini terdapat di laboratorium sel kultur dan juga mikrobiologi.
Incubator Shaker
Yang terakhir ada incubator shaker. Incubator shaker ini merupakan gabungan dari kata incubator dan shaker. Dari ketiga jenis yang lain, incubator shaker memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh ketiga jenis lainnya. Yang dimana incubator shaker tidak hanya mampu menimbulkan putaran dan getaran, tapi juga dapat mempertahankan kondisi dari sampel tersebut. Karena kelebihan inilah, incubator shaker sangat cocok digunakan untuk inkubasi pada mikroba dan DNA.
Bagian-Bagian Shaker Laboratorium Secara Umum
Bagian-bagian shaker secara umum diantaranya ada plate shaker, clamping roll, lcd display, time dan rpm. Yuk kita bahas satu persatu. Mari kita bahas tiap bagiannya.
Plate Shaker
Yang pertama ada plate shaker. Bagian ini adalah bagian yang berfungsi untuk menaruh tabung atau alat gelas yang telah berisi larutan. Seperti gambar berikut.
Clamping Roll
Bagian ini merupakan komponen yang berfungsi untuk melindungi plate shaker dari proses homogenisasi. Hal ini dilakukan agar saat proses pencampuran, zat tidak akan mudah bergeser ataupun terjatuh. Mengapa bisa ada kemungkinan terjatuh? Hal ini terjadi karena timbulnya gaya getar dari shaker laboratorium tersebut.
LCD Display
Bagian ini merupakan bagian digital yang dapat menunjukkan nilai kecepatan dan juga getaran dari hasil putaran rpm tersebut.
Time
Time merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur waktu dan lamanya proses homogenisasi yang terjadi di dalam alat shaker laboratorium.
RPM
Bagian ini berfungsi untuk mengatur kecepatan dari getaran yang telah terjadi. Jumlah nilai rpm ini dapat diatur dengan menekan tombol putar dengan melihat lcd display.
Cara Menggunakan Shaker Laboratorium
Kita beralih ke poin cara menggunakan yuk sobat. Penulis akan menjelaskan cara menggunakan shaker laboratorium ini secara sederhana. Bagaimana sih cara menggunakannya yang baik dan benar? Apa saja sampel yang bisa digunakan pada alat ini? Yuk kita simak.
Tahap Persiapan Alat
- Pertama-tama yang perlu anda lakukan adalah menyiapkan alat shaker laboratorium. Karena shaker laboratorium terdiri dari 4 macam, maka usahakan untuk memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan anda ya.
- Tak hanya perhatikan sampel, tapi juga usahakan untuk perhatikan jumlah dari sampel yang akan mengalami pengadukan tersebut. Perhatikan apakah jumlahnya sedikit atau banyak, karena ini sangat berpengaruh kepada jenis shaker laboratorium yang anda gunakan.
- Jika jumlahnya massa zat yang digunakan sedikit, maka jenis shaker yang biasa digunakan adalah vortex shaker, namun jika jumlahnya banyak sebaiknya anda menggunakan platform shaker atau incubator shaker. Tapi, jika sampel yang anda miliki memiliki jumlah massa yang berbeda-beda, sebaiknya anda menggunakan tipe orbital shaker.
- Jika sudah menentukan jenis sampel dan jenis shaker yang digunakan, rapikan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Pastikan alat shaker laboratorium telah ditempatkan pada bidang datar dan jauhkan dari adanya nyala api.
Tahap Shaker
Nah, kita lanjut ke tahap shaker ya sobat.
- Di tahap sebelumnya, semisalnya anda memiliki sampel yang berasal dari bakteri endofit tanaman. Nah, biasanya sampel yang berasal dari bakteri endofit ini memiliki jumlah yang lebih sedikit dibanding sampel fungi atau jamur.
- Selanjutnya, jika menggunakan sampel bakteri endofit maka jenis shaker yang harus anda gunakan adalah orbital shaker. Karena, shaker jenis ini memiliki bentuk ruang yang tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu sedikit, dan juga memiliki gerakan putar dan suhu yang rendah. Sehingga sangat cocok untuk sampel bakteri endofit (mikroba) yang telah dicampurkan dengan media agar.
- Jika sudah, lalu anda dapat menyalakan shaker laboratorium dengan menekan tombol on.
- Jangan lupa untuk atur kecepatannya terlebih dahulu. Atur sesuai yang telah anda kerjakan.
- Kemudian, secara perlahan taruh sampel yang berada dalam erlenmeyer di atas shaker yang telah siap, jangan lupa atur dengan benar agar tidak mengalami ketumpahan pada proses pengadukan.
- Jika sudah, perlahan tekan tombol power. Biarkan shaker dalam keadaan berputar. Perlu diingat, proses pengadukan dan gerak putar dari shaker laboratorium ini waktunya tidak dapat ditentukan. Ada yang dapat berlangsung hanya dalam 1 jam, tapi ada juga yang dapat berlangsung selama 16 bahkan 24 jam. Ya, jika anda mendapati hal-hal seperti ini, maka sebaiknya anda tidak menunggu selama 16 jam secara langsung, karena pekerjaan ini dapat ditinggal, hanya saja tetap terpantau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
- Jika semuanya sudah dilakukan dan proses sudah selesai, jangan lupa untuk selalu membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
Standard Operational Procedure (SOP) Shaker Laboratorium
Setiap alat laboratorium, pasti memiliki standard operational procedure atau SOP dalam setiap penggunaannya. Hal ini bertujuan agar cara penggunaan alat pun dapat berjalan dengan baik dan benar. Termasuk juga shaker laboratorium. Berikut SOP dari alat shaker laboratorium yang dapat anda lakukan :
- Pasang tombol power supply, pastikan shaker laboratorium sudah tersambung dengan aliran listrik.
- Masukkan sampel ke dalam alat gelas yang telah disiapkan dengan hati-hati.
- Tutup alat, lalu silahkan atur kecepatan, waktu dan suhu dari alat.
- Tunggu sampai shaker telah berhenti bekerja.
- Matikan shaker ketika sudah selesai digunakan.
- Cabut semua arus listrik yang ada,lalu rapikan.
Cara Merawat Shaker Laboratorium
Ada beberapa cara merawat shaker yang dapat anda terapkan ketika menggunakan alat ini. Apa saja ? Ini dia.
- Selalu bersihkan area dalam shaker ketika alat dalam kondisi mati.
- Walaupun proses pengadukan berlangsung lama, usahakan untuk tidak meninggalkan alat ini ketika sedang berjalan.
- Selalu lakukan kontrol di area alat.
- Usahakan agar kecepatan yang telah diatur melebihi kapasitas dari yang mampu dilakukan oleh alat tersebut.
- Karena jika berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan pada alat tersebut.
Matikan alat ketika tidak digunakan.
Kalibrasi Alat Shaker Laboratorium
Proses kalibrasi sangat dibutuhkan pada setiap penggunaan alat. Kalibrasi yang dapat dilakukan saat menggunakan shaker diantaranya :
- Lakukan pencatatan pada saat anda menggunakan alat shaker.
- Lakukan pengecekan terhadap kecepatan alat.
- Selalu lihat pengaturan waktu, jika terdapat ketidaksesuaian waktu yang ditentukan, maka sebaiknya anda melakukan pengecekan di bagian LCD display dan juga prosesor di dalamnya.
Troubleshooting Menggunakan Shaker Laboratorium
Ada beberapa permasalahan yang mungkin akan ditemui ketika sudah lama menggunakan alat ini. Diantaranya sebagai berikut.
- Shaker laboratorium tidak dapat berjalan secara normal. Maka yang dapat anda lakukan adalah memeriksa kembali bagian power card yang ada, bisa jadi bagian power card tersebut tidak terpasang secara baik.
- Kecepatan yang dihasilkan tidak sesuai. Jika mengalami hal ini, bisa jadi shaker laboratorium telah mengalami kelebihan beban. Maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan keseimbangan kembali.
- Terjadi kebisingan atau timbul suara yang bising dari alat shaker laboratorium. Hal ini juga dapat dipicu oleh kelebihan beban yang dialami oleh alat tersebut.
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika menggunakan shaker laboratorium. Diantaranya seperti yang penulis jelaskan di bawah ini :
- Pertama, pastikan sampel yang hendak diuji tidak melebihi kapasitas maksimum yang terdapat dalam alat gelas.
- Usahakan alat gelas yang hendak digunakan untuk menaruh sampel sudah dalam keadaan steril. Jika belum, sebaiknya lakukan sterilisasi di autoclave.
- Lakukan pembersihan pada alat shaker laboratorium secara rutin. Hal ini berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan kotoran.
- Bersihkan alat dalam keadaan tidak menyala atau tidak tersambung dengan listrik.
- Sesekali lakukan disinfeksi atau kontaminasi secara rutin.
- Pastikan untuk melakukan kalibrasi pada shaker laboratorium secara rutin.
- Gunakan alat ini sesuai dengan SOP yang telah tersedia.
Kisaran Harga Shaker Laboratorium
Setelah mempelajari berbagai poin-poin mengenai shaker laboratorium, selanjutnya kita akan membahas mengenai kisaran harga dari alat tersebut. Berapa sih harga dari alat ini?
Di tahun 2021 ini shaker laboratorium berada di kisaran harga 14 jutaan sampai 19 jutaan tergantung dari setiap jenis dan tipenya.
Tempat Jual Shaker Laboratorium
PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual alat plethysmometer tersebut lho, yang bisa digunakan pada penelitian yang berhubungan dengan farmasi. Jika anda tertarik dan sedang membutuhkan alat ini, bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Atau jika ingin berkunjung, link alamat penulis sertakan di googlemaps.
FAQ Seputar Alat Shaker Laboratorium
1- Apa Yang dimaksud dengan Shaker Laboratorium ?
Shaker laboratorium adalah alat yang digunakan untuk melakukan mencampur beberapa larutan dalam suatu wadah menjadi homogen. Alat ini bisa digunakan untuk melakukan homogenisasi dari berbagai macam mikroba. Mulai dari bakteri, virus, spora hingga jamur. Karena, alat ini telah dirancang untuk dapat mencampurkan berbagai jenis larutan dengan prinsip gaya getarnya. Ya, shaker laboratorium bekerja dengan cara menimbulkan gerak getar pada tabung-tabung kaca yang berada di atas alat shaker laboratorium tersebut.
2- Bagaimana Sejarah Perjalanan Alat Ini ?
Sejarah penemuan dari shaker laboratorium ini bermula pada sekitar tahun 1930-an. Pada masa itu, alat ini digunakan untuk melakukan perendaman dan pengadukan terhadap kultur jamur. Tapi, tentu saja alat yang digunakan belum seperti shaker sekarang, bentuknya pun masih terbilang tradisional dan disebut juga dengan labu kocok. Seiring berjalannya waktu, pembuatan labu kocok ini terus berkembang. Hingga pada tahun 1940-an, labu kocok ini digunakan untuk produksi antibiotik. Ada yang berbeda dibanding labu kocok sebelumnya, perbedaan tersebut terletak pada suhu yang kini sudah dapat dikontrol. Penelitian pun masih berlanjut seperti penjelasan di bawah ini.
- 1970 : Pada tahun 1970, labu kocok yang sudah berganti nama menjadi inkubator sudah memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai media penumbuh mikroba.
- 1990 : Shaker berkembang dan dapat digunakan pada setiap laboratorium.
- 2010 : Shaker mulai digunakan secara umum pada setiap laboratorium, khususnya mikrobiologi.
- 2012-2017 : Alat shaker mulai dibuat dalam bentuk yang bermacam-macam, ada dalam bentuk orbital, paralel hingga yang lainnya.
- 2020 : Alat ini semakin dikembangkan dalam dunia industri laboratorium. Karena perkembangannya tersebut, shaker pun semakin canggih dengan berbagai fitur yang dimilikinya.
3- Bagaimana Prinsip Kerja Shaker Laboratorium ?
Bagaimana sih prinsip kerja dari shaker laboratorium ini?
Sebenarnya, prinsip kerja utama dari alat ini adalah untuk menyeragamkan suatu larutan dan membuat larutan tersebut homogen. Shaker laboratorium ini akan berputar sesuai kecepatan dan waktu yang telah ditentukan. Jadi, shaker laboratorium akan berputar sesuai waktu dan kecepatan yang telah anda tentukan. Bisa dengan kecepatan yang tinggi maupun kecil.
4- Bagaimana Fungsi Shaker di Laboratorium ?
Alat ini dapat digunakan untuk melakukan pengadukan atau homogenisasi pada suatu larutan. Hal ini sangat membantu dalam proses penelitian yang dilakukan dalam setiap penelitian yang berlangsung. Karena dengan melakukan homogenisasi, alat ini mampu membantu sel-sel mikroba untuk dapat berkembang biak di dalam media yang digunakan. Penulis akan jelaskan mengenai penggunaannya di dalam laboratorium mikrobiologi ya.
5- Bagaimana Fungsi Shaker di Laboratorium Mikrobiologi ?
Seperti yang kita tahu, mikrobiologi adalah cabang ilmu dari biologi yang mempelajari seputar mikroorganisme, seperti virus, bakteri hingga fungi. Nah, dalam laboratorium nya sendiri, seringkali dilakukan penelitian yang berkaitan dengan perkembangbiakan mikroba. Disinilah fungsi shaker. Shaker laboratorium berfungsi untuk melakukan homogenisasi dari mikroba yang telah dicampur ke dalam media. Media yang digunakan pun biasanya adalah media agarosa. Tak hanya untuk mencampur larutan, shaker ini pun berfungsi untuk menumbuhkan mikroba tersebut secara merata. Dengan melakukan pengadukan dalam beberapa jam, maka mikroba yang dikembangkan pada media agar pun akan berkembang biak menjadi sel-sel mikroba baru, yang dapat digunakan dalam penelitian mikrobiologi selanjutnya.
6- Sampel Apa Saja Yang Bisa Menggunakan Shaker Laboratorium ?
Ada bermacam-macam sampel yang dapat dilakukan pengujian oleh shaker. Mulai yang digunakan pada bidang farmasi, biologi hingga kimia. Pada bidang farmasi sendiri, shaker ini hampir mirip penggunaannya dengan mikrobiologi, hanya saja tujuan dari penelitiannya yang berbeda.
Contoh Pada Penelitian Farmasi
Dapat digunakan untuk melakukan perkembangiakan dari bakteri endofit pada tanaman, Nantinya bakteri endofit yang terdapat pada tanaman tersebut akan dipindahkan ke dalam media agar yang telah disiapkan. Lalu, bakteri tersebut harus dilakukan perkembangbiakan agar mendapat bakteri endofit yang selalu banyak. Proses ini juga dikenal dengan nama “perbanyakan bakteri”. Mengapa perlu perbanyakan? Perbanyakan berfungsi agar bakteri tersebut ketika digunakan untuk penelitian lanjutan selalu dalam keadaan baru, dan sel-sel tersebut pun memecah dan berkembangbiak menjadi baru.
7- Bagaimana Sih Prinsip dari Larutan Homogen ?
Homogen adalah suatu kondisi dimana bercampurnya dua larutan secara merata dan sempurna dengan proses pengadukan. Dalam suatu pengadukan larutan, kita juga akan menemukan istilah solvent dan solute. Mari kita pelajari.
Solvent : Adalah istilah untuk suatu larutan yang tercampur secara rata dan homogen. Solvent ini dapat disebut juga dengan istilah pelarut.
Solute : Solute adalah zat yang terlarut karena tersampur dengan pelarut dan beberapa zat lainnya.
8- Ada Berapa Jenis Shaker Laboratorium ?
Diketahui shaker laboratorium ini terdapat 4 jenis. Yakni diantaranya ada vortex shaker, platform shaker, orbital shaker dan incubator shaker. Mari kita simak satu persatu yuk sobat.
Platform Shaker
Yang pertama ada platform shaker. Platform shaker ini memiliki bentuk alas yang datar. Karena memiliki bentuk alas yang datar, maka sampel pun harus ditaruh pada alat gelas yang memiliki bidang alas datar. Seperti erlenmeyer, beaker glass dan lain-lain. Jenis platform shaker ini memiliki kecepatan getaran dan putaran yang bervariasi. Sehingga dapat dilakukan proses homogenisasi dengan larutan dan kekentalan yang berbeda pada setiap sampel yang digunakan.
Orbital Shaker
Orbital shaker ini memiliki bentuk yang tidak kaku. Dalam artian, tidak ada perekat untuk menyimpan alat gelas, sehingga dapat digunakan pada beberapa sampel pada satu waktu. Hal ini bertujuan untuk dapat menaruh beberapa sampel yang ditaruh pada berbagai macam alat gelas, diantaranya seperti beaker glass, erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain. Jenis orbital ini juga memiliki suhu dan gerak putaran yang rendah. Sehingga sangat cocok untuk digunakan pada sampel bahan mikroba, seperti misalnya jamur, bakteri dan spora. Karena pergerakan dan suhunya yang rendah, platform shaker pun bisa digunakan untuk perputaran dalam jangka waktu yang lama, bahkan untuk inkubasi selama 24 jam.
Vortex Shaker
Lanjut ke poin ketiga yuk, yakni ada vortex shaker. Vortex shaker ini memiliki bentuk yang kecil. Itu sebabnya vortex shaker berfungsi untuk melakukan homogenisasi dari larutan di dalam wadah berukuran kecil, seperti tabung reaksi, microtube hingga yang lainnya. Selain untuk homogenisasi, vortex shaker ini juga berfungsi untuk menyingkirkan beberapa sel dari suatu zat dan juga untuk mencampur beberapa jenis larutan. Dan biasanya vortex mixer ini terdapat di laboratorium sel kultur dan juga mikrobiologi.
Incubator Shaker
Yang terakhir ada incubator shaker. Incubator shaker ini merupakan gabungan dari kata incubator dan shaker. Dari ketiga jenis yang lain, incubator shaker memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh ketiga jenis lainnya. Yang dimana incubator shaker tidak hanya mampu menimbulkan putaran dan getaran, tapi juga dapat mempertahankan kondisi dari sampel tersebut. Karena kelebihan inilah, incubator shaker sangat cocok digunakan untuk inkubasi pada mikroba dan DNA.
9- Apa Saja Bagian-Bagian Shaker Laboratorium ?
Mari kita bahas tiap bagiannya. Berikut penjelasannya.
Plate Shaker
Yang pertama ada plate shaker. Bagian ini adalah bagian yang berfungsi untuk menaruh tabung atau alat gelas yang telah berisi larutan. Bagian ini terbuat dari bahan stainless.
Clamping Roll
Bagian ini merupakan komponen yang berfungsi untuk melindungi plate shaker dari proses homogenisasi. Hal ini dilakukan agar saat proses pencampuran, zat tidak akan mudah bergeser ataupun terjatuh. Mengapa bisa ada kemungkinan terjatuh? Hal ini terjadi karena timbulnya gaya getar dari shaker laboratorium tersebut.
LCD Display
Bagian ini merupakan bagian digital yang dapat menunjukkan nilai kecepatan dan juga getaran dari hasil putaran rpm tersebut. Bagian ini biasanya terdapat pada shaker jenis digital.
Time
Time merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur waktu dan lamanya proses homogenisasi yang terjadi di dalam alat shaker laboratorium. Timer dapat mengatur waktu dari lamanya proses inkubasi yang anda lakukan.
RPM
Bagian ini berfungsi untuk mengatur kecepatan dari getaran yang telah terjadi. Jumlah nilai rpm ini dapat diatur dengan menekan tombol putar dengan melihat lcd display. Sebelumnya, anda pasti sudah tahukan apa itu Rpm?
RPM merupakan singkatan dari revolutions per minutes. RPM ini menjadi patokan dari kecepatan putar yang digunakan pada alat shaker.
10- Bagaimana Cara Menggunakan Shaker Laboratorium ?
Bagaimana sih cara menggunakannya yang baik dan benar? Apa saja sampel yang bisa digunakan pada alat ini? Yuk kita simak.
Tahap Persiapan Alat
- Pertama-tama yang perlu anda lakukan adalah menyiapkan alat shaker laboratorium. Karena shaker laboratorium terdiri dari 4 macam, maka usahakan untuk memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan anda ya.
- Tak hanya perhatikan sampel, tapi juga usahakan untuk perhatikan jumlah dari sampel yang akan mengalami pengadukan tersebut. Perhatikan apakah jumlahnya sedikit atau banyak, karena ini sangat berpengaruh kepada jenis shaker laboratorium yang anda gunakan.
- Jika jumlahnya massa zat yang digunakan sedikit, maka jenis shaker yang biasa digunakan adalah vortex shaker, namun jika jumlahnya banyak sebaiknya anda menggunakan platform shaker atau incubator shaker. Tapi, jika sampel yang anda miliki memiliki jumlah massa yang berbeda-beda, sebaiknya anda menggunakan tipe orbital shaker.
- Jika sudah menentukan jenis sampel dan jenis shaker yang digunakan, rapikan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Pastikan alat shaker laboratorium telah ditempatkan pada bidang datar dan jauhkan dari adanya nyala api.
Tahap Shaker
Nah, kita lanjut ke tahap shaker ya sobat.
- Di tahap sebelumnya, semisalnya anda memiliki sampel yang berasal dari bakteri endofit tanaman. Nah, biasanya sampel yang berasal dari bakteri endofit ini memiliki jumlah yang lebih sedikit dibanding sampel fungi atau jamur.
- Selanjutnya, jika menggunakan sampel bakteri endofit maka jenis shaker yang harus anda gunakan adalah platform shaker. Karena, shaker jenis ini memiliki bentuk ruang yang tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu sedikit. Sangat cocok untuk sampel bakteri endofit yang telah dicampurkan dengan media agar.
- Jika sudah, lalu anda dapat menyalakan shaker laboratorium dengan menekan tombol on.
- Jangan lupa untuk atur kecepatannya terlebih dahulu. Atur sesuai yang telah anda kerjakan.
- Kemudian, secara perlahan taruh sampel yang berada dalam erlenmeyer di atas shaker yang telah siap, jangan lupa atur dengan benar agar tidak mengalami ketumpahan pada proses pengadukan.
- Jika sudah, perlahan tekan tombol power. Biarkan shaker dalam keadaan berputar. Perlu diingat, proses pengadukan dan gerak putar dari shaker laboratorium ini waktunya tidak dapat ditentukan. Ada yang dapat berlangsung hanya dalam 1 jam, tapi ada juga yang dapat berlangsung selama 16 bahkan 24 jam. Ya, jika anda mendapati hal-hal seperti ini, maka sebaiknya anda tidak menunggu selama 16 jam secara langsung, karena pekerjaan ini dapat ditinggal, hanya saja tetap terpantau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
- Jika semuanya sudah dilakukan dan proses sudah selesai, jangan lupa untuk selalu membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
11- Seperti Apa SOP dari Penggunaan Alat Shaker ?
Hal ini bertujuan agar cara penggunaan alat pun dapat berjalan dengan baik dan benar. Termasuk juga shaker laboratorium. Berikut SOP dari alat shaker laboratorium yang dapat anda lakukan :
- Pasang tombol power supply, pastikan shaker laboratorium sudah tersambung dengan aliran listrik.
- Masukkan sampel ke dalam alat gelas yang telah disiapkan dengan hati-hati.
- Tutup alat, lalu silahkan atur kecepatan, waktu dan suhu dari alat.
- Tunggu sampai shaker telah berhenti bekerja.
- Matikan shaker ketika sudah selesai digunakan.
- Cabut semua arus listrik yang ada,lalu rapikan.
12- Bagaimana Cara Merawat Shaker Laboratorium Yang Baik dan Benar ?
- Selalu bersihkan area dalam shaker ketika alat dalam kondisi mati.
- Walaupun proses pengadukan berlangsung lama, usahakan untuk tidak meninggalkan alat ini ketika sedang berjalan.
- Selalu lakukan kontrol di area alat.
- Usahakan agar kecepatan yang telah diatur melebihi kapasitas dari yang mampu dilakukan oleh alat tersebut.
- Karena jika berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan pada alat tersebut.
Matikan alat ketika tidak digunakan.
Selalu terapkan 5 hal di atas dengan benar ya sobat.
13- Apa Saja Troubleshooting Yang Dapat Ditemui? dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Diantaranya sebagai berikut.
- Shaker laboratorium tidak dapat berjalan secara normal. Maka yang dapat anda lakukan adalah memeriksa kembali bagian power card yang ada, bisa jadi bagian power card tersebut tidak terpasang secara baik.
- Kecepatan yang dihasilkan tidak sesuai. Jika mengalami hal ini, bisa jadi shaker laboratorium telah mengalami kelebihan beban. Maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan keseimbangan kembali.
- Terjadi kebisingan atau timbul suara yang bising dari alat shaker laboratorium. Hal ini juga dapat dipicu oleh kelebihan beban yang dialami oleh alat tersebut.
14- Bagaimana Cara Kalibrasi Alat Shaker Laboratorium ?
Kalibrasi yang dapat dilakukan saat menggunakan shaker diantaranya :
- Lakukan pencatatan pada saat anda menggunakan alat shaker.
- Lakukan pengecekan terhadap kecepatan alat.
- Selalu lihat pengaturan waktu, jika terdapat ketidaksesuaian waktu yang ditentukan, maka sebaiknya anda melakukan pengecekan di bagian LCD display dan juga prosesor di dalamnya.
15- Apa Saja Hal Yang Perlu Diperhatikan?
Diantaranya seperti yang penulis jelaskan di bawah ini :
- Pertama, pastikan sampel yang hendak diuji tidak melebihi kapasitas maksimum yang terdapat dalam alat gelas.
- Usahakan alat gelas yang hendak digunakan untuk menaruh sampel sudah dalam keadaan steril. Jika belum, sebaiknya lakukan sterilisasi di autoclave.
- Lakukan pembersihan pada alat shaker laboratorium secara rutin. Hal ini berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan kotoran.
- Bersihkan alat dalam keadaan tidak menyala atau tidak tersambung dengan listrik.
- Sesekali lakukan disinfeksi atau kontaminasi secara rutin.
- Pastikan untuk melakukan kalibrasi pada shaker laboratorium secara rutin.
- Gunakan alat ini sesuai dengan SOP yang telah tersedia.
16- Berapa Kisaran Harga Shaker Laboratorium ?
Setelah mempelajari berbagai poin-poin mengenai shaker laboratorium, selanjutnya kita akan membahas mengenai kisaran harga dari alat tersebut. Berapa sih harga dari alat ini?
Di tahun 2021 ini shaker laboratorium berada di kisaran harga 14 jutaan sampai 19 jutaan tergantung dari setiap jenis dan tipenya.
17- Dimana Kita Bisa Membeli Alat Shaker Laboratorium Ini?
PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual alat plethysmometer tersebut lho, yang bisa digunakan pada penelitian yang berhubungan dengan farmasi. Jika anda tertarik dan sedang membutuhkan alat ini, bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Atau jika ingin berkunjung, link alamat penulis sertakan di googlemaps.
Ditulis Oleh : DNA
Referensi : Infors, Wikipedia, Scilogex
Sebagai informasi tambahan, PT. Andaru Analitika Sains adalah konsultan alat laboratorium yang menyediakan solusi lengkap kebutuhan alat laboratorium. Bagi anda yang membutuhkan alat laboratorium bisa mengunjungi alamat googlemaps, menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link brand dan produk alat laboratorium tersedia pada tautan : List Brand Alat Laboratorium
Sampai sini dulu ulasan mengenai alat Shaker Laboratorium ini yang berisi tentang : pengertian shaker laboratorium, fungsi shaker laboratorium, prinsip kerja shaker laboratorium, jenis-jenis shaker laboratorium , bagian-bagian pada shaker laboratorium, cara menggunakan shaker laboratorium, cara merawat shaker laboratorium, kalibrasi alat shaker laboratorium, kisaran harga shaker laboratorium, tempat jual shaker laboratorium hingga FAQ seputar alat shaker laboratorium. Semoga artikel ini bisa membantu anda yang sedang mencari informasi mengenai alat shaker laboratorium ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Saya suka cara artikel ini memberikan contoh penggunaan alat-alat laboratorium dalam situasi nyata. Sangat membantu untuk memahami konsep secara praktis.
Artikel yang sangat informatif