Klem dan Statif – Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakan

Klem dan Statif – Halo para pembaca artikel alat laboratorium, bagaimana kabarnya? Semoga anda semua sehat selalu ya. Labs, penulis mau tanya nih. Apakah diantara anda ada yang mengenal alat klem dan juga statif ? Kedua alat ini sangat dibutuhkan bagi beberapa jenis praktikum lho. Terutama pada praktikum di laboratorium kimia. Jadi, apa sih fungsi dan bagaimana cara menggunakannya ? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Ilustrasi klem dan statif
Contoh Gambar Alat Klem

Pengertian Klem dan Statif

Klem dan statif adalah salah satu perangkat yang tak dapat dipisahkan. Keduanya sangat berhubungan satu sama lain.

Klem adalah alat penjepit yang terbuat dari besi, dan berfungsi untuk menjepit buret saat hendak melakukan titrasi. Sedangkan statif adalah stand yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan klem.

Sebelum lanjut ke pembahasan, PT Andaru Analitika Sains sebagai salah satu distributor alat laboratorium juga menjual berbagai macam kebutuhan laboratorium anda. Seperti yang digunakan di laboratorium kimia, mikrobiologi farmasi dan biologi. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp : +62-8777-7277-740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.

Fungsi Klem dan Statif

Kedua alat ini tidak dapat terpisahkan. Klem berfungsi sebagai penjepit dari statif. Nah, statif sendiri adalah stand yang dapat menopang biuret. Buret tersebut dapat digunakan untuk melakukan proses titrasi suatu larutan. Tanpa ada klem juga statif, proses titrasi tidak dapat berlangsung. Klem ini terbagi menjadi bermacam-macam, ada klem jepit, holder dan juga ring. Yuk simak penjelasannya di jenis-jenis klem.

Jenis-Jenis Klem

1. Klem Jepit

Klem jenis ini adalah jenis klem yang paling sering digunakan. Hal ini karena sifatnya universal. Klem jepit berfungsi untuk menjepit alat kimia sesuai fungsinya secara umum. Klem jenis ini biasa digunakan dalam proses destilasi dan refluks. Yang dimana klem tersebut akan menjepit kondensor sebagai alat penyaringnya.

2. Klem Holder

Yang kedua klem holder. Jenis ini memiliki dua penjepit yang digunakan bersamaan. Dan banyak digunakan untuk menjepit buret saat melakukan proses titrasi. Karena memiliki dua sisi yang dapat digunakan, kita pun dapat menaruh dua buret sekaligus dalam satu statif.

3. Klem Ring

Terakhir ada klem ring. Klem yang satu ini berfungsi sebagai penyangga pada saat dilakukan ekstraksi dengan labu pisah. Klem ring memiliki bentuk lingkaran yang dapat digunakan untuk menyangga labu pisah.

ilustrasi proses titrasi
Contoh Gambar Proses Titrasi

Cara Menggunakan

Cara menggunakan alat ini pun tergolong mudah. Berikut tahapannya :

  1. Pertama-tama, taruh statif dan klem pada permukaan yang datar.
  2. Pasangkan klem pada statif, dan sesuaikan dengan kebutuhan anda.
  3. Jangan lupa untuk mengatur klem pada statif agar tidak longgar. Caranya adalah dengan memutar mur yang ada di dekat statif.
  4. Jika sudah, kemudian pasang alat yang akan dijepitkan dengan klem. Bisa buret, labu pisah ataupun condenssor.
  5. Jika terasa longgar, anda bisa menggunakan tissue untuk menjepitnya agar lebih kuat.
  6. Setelah itu, praktikum menggunakan klem dan statif pun bisa dilanjutkan.

Dilihat dari penjelasan penulis tadi, penggunaan kedua alat tadi memang menjadi satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Ya, dimana ada statif , disitu juga terdapat klem sebagai penunjangnya. Alat yang satu ini memang sangat membantu pekerjaan kita di laboratorium, terutama ketika melakukan proses titrasi dengan alat buret. Jika anda memiliki pengalaman unik saat menggunakan alat ini, boleh bagikan pengalamannya di kolom komentar ya.

Ditulis Oleh : DNA

Sampai disini dulu artikel seputar klem dan statif. Karena masih berada di masa pandemi covid-19, jangan lupa untuk tetap patuhi protocol kesehatan 5M ya, seperti menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas. Stay healthy labs!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *