Incubator Laboratorium – Incubator laboratorium adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan kultur mikrobiologis. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas beberapa point penting seperti pengertian incubator laboratorium, fungsi incubator laboratorium, prinsip kerja incubator laboratorium, cara menggunakan incubator laboratorium dan hal lainnya yang berhubungan dengan incubator laboratorium.
PT. Andaru Analitika Sains adalah konsultan alat laboratorium yang memiliki produk incubator laboratorium ideal untuk laboratorium anda. Bagi anda yang membutuhkan alat incubator laboratorium bisa menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679.
Bagi anda yang sudah pernah menggunakan alat incubator laboratorium atau memiliki pengetahuan lain tentang alat ini, silahkan berbagi di kolom komentar ya…
yang pertama kita bahas adalah sejarah incubator laboratorium. Pasti diantara kalian ada yang bertanya-tanya, kapan sih pertama kali incubator dibuat ?? dan siapa yang menciptakan alat incubator???
Mengetahui Sejarah Incubator Laboratorium
Alat Incubator Laboratorium pertama kalinya digunakan selama abad ke-20 di Jerman dan mesir Kuno, ketika dokter yang bernama dr. Martin Couney sedang mencari tahu bagaimana caranya untuk mengetahui penyebab dari suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Akhirnya, mereka mencoba dan beranggapan bahwa incubator dapat digunakan untuk mengidentifikasi patogen (bakteri penyebab penyakit) dalam cairan tubuh pasien dan dengan demikian akhirnya memiliki ide untuk mendiagnosis penyakit mereka. Sampel yang diperoleh kemudian dimasukkan ke cawan petri atau wadah steril untuk di inkubasi menggunakan incubator. Sebelumnya, butuh waktu beberapa hari untuk menemukan suhu yang optimal. Para dokter bekerja sama mencoba dengan beberapa suhu. Sampai akhirnya menemukan suhu terbaik yaitu 96°F atau 37°C.
Ternyata, setelah menunggu 24 jam, akhirnya dokter menemukan hasilnya. Beliau melihat adanya pertumbuhan bakteri yang pesat ketika di inkubasi. Bkateri tersebut kemudian di amati dan di cari tahu dari pernyakit mana bakteri tersebut berasal. Sampai pada akhirnya, dokter tersebut memanfaatkan incubator untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Perkembangan Alat Incubator Laboratorium
Pada saat itu, incubator juga digunakan dalam rekayasa genetika perluasan kultur jaringan di mana para ilmuwan memanipulasi bahan genetik dalam eksplan, kadang-kadang menggabungkan DNA dari sumber terpisah untuk menciptakan organisme baru. Rekayasa genetika juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi banyak buah dan sayuran dan dapat meningkatkan ketahanan berbagai tanaman terhadap penyakit. Di bidang bio-teknologi inilah potensi terbesar incubator digunakan.
Apa itu incubator laboratorium??
Beberapa dari anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar alat ini. Mungkin juga, anda berfikir bahwa alat incubator ini adalah tempat perlindungan pada bayi baru lahir agar terhindar dari virus dan bakteri. Padahal, yang dimaksud dengan incubator laboratorium ini jelas berbeda dengan incubator bayi. Walaupun namanya sama, tapi bentuk dan fungsi nya berbeda lhooo… Berikut ini adalah gambar dari incubator laboratorium.
Yang dimaksud dengan incubator laboratorium adalah peralatan penting di laboratorium yang menyediakan lingkungan dengan suhu terkontrol untuk mendukung pertumbuhan kultur mikrobiologis. Selain itu, pengertian incubator laboratorium atau bisa disebut inkubator adalah alat laboratorium yang dapat digunakan dalam penentuan coliform, inkubasi telur, penyimpanan dengan sistem pemanas, pengujian makanan dan minuman, dan pengujian dalam bidang farmasi. Oh iya, penulis juga mau kasih tau nih salah satu brand Incubator Laboratorium yang sering direkomendasikan adalah “Lab Tech”. Brand tersebut tersedia di salah satu konsultan alat laboratorium seperti PT. Andaru Analitika Sains.
Lalu, sebenarnya apa sih fungsi dari incubator laboratorium ???
Fungsi Incubator Laboratorium
Setelah membahas tentang pengertian incubator, sudah jelas bahwa alat ini berfungsi sebagai alat pendukung dalam proses pertumbuhan kultur bakteri dalam bidang mikrobiologi. Bakteri yang sudah ditanam di meja kerja seperti laminar air flow, selanjutkan akan dibiarkan di dalam incubator pada suhu tertentu.
Pembahasan mengenai fungsi incubator ini menyadarkan kita bahwa keberadaan alat ini sangatlah penting untuk bidang mikrobiologi. Bentuknya yang menyerupai oven dengan pintu yang tertutup rapat dan dapat memberikan kondisi suhu, kelembaban, dan kondisi lingkungan lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme bakteri. Selain untuk proses pertumbuhan kultur bakteri, ternyata incubator laboratorium bisa digunakan untuk beberapa proses seperti :
- Tempat reproduksi koloni mikroba dan penentuan kebutuhan oksigen biokimia selanjutnya.
- Penetasan telur dan perkembang biakan serangga dalam zoologi.
- Penyimpanan sampel sebelum dapat diproses di laboratorium.
- Tempat pembentukan kristal protein.
Nah, dari point diatas, dapat disimpulkan bahwa incubator laboratorium berfungsi sebagai tempat inkubasi media kultur agar tetap tumbuh. Inkubasi ??? inkubasi itu apa sih ?? mari kita bahas ..
Apa arti dari inkubasi ???
Inkubasi adalah suatu upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan kondisi suhu dan kelembaban yang seragam untuk memastikan perkembangan sel kultur bakteri atau dalam proses eksperimental tertentu. Proses inkubasi ini sangat penting apalagi dalam bidang mikrobiologi. Selain itu, inkubasi juga harus dilakukan pada lingkungan yang bersih dan suhu yang terkontrol. Proses inkubasi dilakukan dengan suhu konstan 37°C selama 24 – 48 jam. Suhu menjadi faktor utama yang dapat menentukan keberhasilan dari suatu proses pertumbuhan media kultur bakteri.
Sebenarnya, selain menggunakan incubator laboratorium, inkubasi bisa dilakukan menggunakan lemari biasa dengan suhu kamar. Akan tetapi, lemari biasa tidak memiliki thermometer atau thermostat yang mengakibatkan suhu tersebut berubah – ubah. Sehingga pertumbuhan bakteri tidak berjalan dengan baik. Sedangkan, jika anda menggunakan incubator laboratorium pastinya akan meminimalisir kegagalan pada pertumbuhan media karena adanya thermometer dan thermostat yang mampu mempertahankan suhu.
Bagaimana Prinsip Kerja dari Incubator Laboratorium ??
Inkubator laboratorium pada dasarnya terpacu pada prinsip yang menyatakan bahwa mikroorganisme membutuhkan parameter atau alat pendukung tertentu untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Semua incubator laboratorium didasarkan pada konsep “ bahwa ketika organisme diberikan kondisi suhu, kelembaban, oksigen dan tingkat karbon dioksida yang optimal, maka mereka akan tumbuh dan membelah diri agar menghasilkan lebih banyak lagi mikroorganisme “.
Di dalam alat incubator laboratorium terdapat salah satu komponen penting yaitu “Thermostat”. Apa peran thermostat pada alat incubator ???? thermostat bekerja dengan mempertahankan suhu konstan yang dapat diamati dari luar alat melalui thermometer. Suhu bisa dipertahankan dengan proses pemanasan dan tanpa pemanasan. Selama proses pemanasan, thermostat akan memanaskan incubator. Sedangkan proses yang tanpa pemanasan otomatis akan membuat incubator menjadi dingin dengan menyebarkan suhu panas ke sekitarnya.
Jenis Jenis Incubator Laboratorium
Alat incubator laboratorium ternyata memiliki banyak jenisnya lhoo… ada Bench top incubator, shaker incubator, CO2 incubator, portable incubator, dan cooling incubator. Bagaimana bentuk dari masing-masing jenis incubator tersebut?? Apakah memiliki fungsi yang sama ?? mari kita bahas satu persatu disini.
Bench Top Incubator
Alat benchtop incubator adalah jenis incubator yang paling umum digunakan di laboratorium. Incubator ini adalah tipe dasar incubator yang bekerja dengan kontrol suhu dan isolasi. Jenis incubator ini menjadi versi terbaru dari incubator kotak yang bertujuan untuk menyediakan cara yang nyaman dan tidak terganggu dari sistem pengembangan embrio.
Shaker Incubator
Alat shaker incubator atau biasa disebut sebagai “incubator pengocok” yang bekerja dengan mengontrol secara termostatik terhadap peralatan lain yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Incubator jenis ini memiliki kelebihan yaitu dapat memberikan perpindahan panas yang cepat dan seragam ke wadah kultur, dan pengadukannya memberikan peningkatan aerasi serta pertumbuhannya menjadi lebih cepat. Sayangnya, jenis incubator ini hanya dapat digunakan untuk media kultur berbentuk cair seperti kaldu.
CO2 Incubator
Incubator CO2 atau disebut sebagai “cell culture incubator” adalah jenis inkubator khusus yang dilengkapi dengan kontrol otomatis CO2 dan kelembaban. Jenis incubator ini digunakan untuk pertumbuhan budidaya berbagai partikel bakteri yang membutuhkan konsentrasi CO2 5-10%. Untuk kontrol kelembaban, air disimpan di bawah kabinet incubator. Proses inkubasi menggunakan alat ini membutuhkan waktu beberapa minggu di mana pertumbuhan sampel dan keamanan selalu menjadi prioritas utama. Untuk menjamin kedua aspek ini, suhu, kelembaban, dan kandungan CO2 harus sesuai dengan persyaratan kultur sel setepat mungkin.
Portable Incubator
Portable incubator memiliki ukuran yang lebih kecil dan digunakan dalam pekerjaan lapangan, seperti mikrobiologi lingkungan dan pemeriksaan air. Selain itu, incubator jenis ini dirancang dengan mempertimbangkan empat faktor utama yaitu kecepatan, kualitas, harga, dan kinerja.
Cooling Incubator
Sesuai dengan namanya cooling incubator atau dikenal sebagai “incubator pendingin” adalah alat yang digunakan untuk inkubasi pada suhu di bawah rata-rata. Jenis incubator ini dilengkapi dengan sistem pendingin yang dimodifikasi dengan kontrol pemanasan dan pendinginan yang harus seimbang. Pengaturan suhu pada alat ini berkisar dari -50 ° C – 65 ° C berdasarkan berbagai jenis konveksi, meskipun sirkulasi udara paling sering digunakan. Alat cooling incubator ini sangat cocok untuk berbagai aplikasi termasuk pengujian sampel mikrobiologi dan penelitian bakteri, pengawetan, pengujian hermatologis, studi pencernaan enzim, penentuan koliform, studi kristalisasi, kultur jaringan, prosedur histokimia, prosedur kering dan pewarnaan, pengujian masa simpan bahan , dan pengujian pencemaran air.
Bagian Bagian Dari Alat Incubator Laboratorium
Dilihat dari bentuknya, ternyata incubator laboratorium ini memiliki beberapa bagian yang menjadi komponen penting dalam proses kerjanya. Beberapa bagian tersebut meliputi cabinet, pintu, control panel, thermostat, shelves (rak), gasket pintu asbes, thermometer, HEPA filter serta Kontrol kelembaban dan gas . Semuanya akan dibahas dibawah ini ya..
Kabinet
Kabinet adalah badan utama pada alat incubator laboratorium yang berdinding ganda dengan kapasitas mulai dari 20 hingga 800 L. Dinding luar terbuat dari lembaran stainless steel sedangkan dinding bagian dalam terbuat dari aluminium. Ruang antara dua dinding diisi dengan bahan wol kaca untuk memberikan isolasi ke incubator. Dinding bagian dalam inkubator dilengkapi dengan proyeksi ke dalam yang menopang rak yang ada di dalam inkubator.
Pintu
Sebuah pintu yang ada di semua incubator laboratorium pastinya berfungsi untuk menutup kabinet yang telah terisolasi. Bagian ini juga memiliki isolasi sendiri. Perlu diketahui, pintu ini dilengkapi dengan kaca yang memungkinkan visualisasi interior incubator selama inkubasi tanpa mengganggu lingkungan sekitarnya. Selain itu, terdapat pegangan untuk membuka atau menutup pintu.
Control Panel
Bagian ini terdapat di bagian dinding luar incubator laboratorium yang dilengkaoi dengan sakelar dan indicator yang bisa mengontrol parameter dari alat tersebut. Panel control juga memiliki kelebihan yang dapat mengontrol thermostat incubator.
Thermostat
Nah, bagian ini sudah dibahas pada point fungsi incubator. Jadi, thermostat ini digunakan untuk mengatur suhu inkubator yang diinginkan. Setelah suhu yang diinginkan sudah tercapai, maka secara otomatis thermostat akan mempertahankan incubator pada suhu tersebut sampai suhu nya berubah lagi.
Shelves atau Rak
Bagian shelves atau rak berbentuk persegi yang berlubang. Rak ini berfungsi untuk menempatkan media kultur yang sudah di wadahi oleh cawan petri. Di beberapa incubator laboratorium lainnya, rak bisa di lepas pasang sehingga dapat mempermudah dalam proses membersihkannya. .
Tombol ON / OFF
Nah, bagian ini pastinya selalu ada disetiap alat laboratorium yang menggunakan energi listrik seperti incubator. Tombol ON / OFF ini berada di bagian atas pintu incubator tepat di sebelah control panel. Fungsi dari tombol ON yaitu untuk menyalakan alat sedangkan tombol OFF untuk mematikan alat ketika selesai digunakan.
Tempered Glass
Bagian ini merupakan pelingdung antara kabinet dengan pintu incubator. Ketika anda membuka pintu utama, maka udara tidak akan masuk secara lengsung ke dalam ruangan incubator. Tempered glass yang dibentuk berbahan dasar dari kaca transparant sehingga, dengan hanya membuka pintu utama anda sudah bisa mengamati media kultur yang sedang di incubasi di dalam alat incubator tersebut.
Gasket pintu asbes
Mungkin terdengar aneh ketika menyebut kata “gasket”. Ternyata, bagian ini merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam incubator laboratorium. Bagian gasket pintu asbes ini dilengkapi dengan segel yang kedap udara antara pintu dan cabinet. Segel nantinya akan mencegah udara luar masuk ke dalam sehingga proses pertumbuhan bakteri berjalan dengan baik..
Termometer berbentuk L
Thermometer adalah bagian yang berada di dinding atas luar incubator. Bagian ujung termoemeter terdapat warna gradasi yang memudahkan anda dalam membaca suhu nya. Ujungnya berbentuk bola yang sedikit menonjol ke dalam incubator.
HEPA Filter
Beberapa incubator canggih juga dilengkapi dengan HEPA filter yang berguna untuk menurunkan kemungkinan kontaminasi yang disebabkan oleh aliran udara. Sebuah HEPA filter dilengkapi dengan sistem loop yang akan menyaring udara sehingga akan mengurangi terjadinya kontaminasi.
Kontrol kelembaban dan gas
Alat incubator dilengkapi dengan reservoir di bagian bawah ruang yang berisi air. Kemudian air akan di uapkan untuk menjaga kelembaban relatif di dalam ruangan cabinet. Demikian pula, inkubator ini juga dilengkapi dengan kamar gas untuk memberikan konsentrasi CO2 yang diinginkan di dalam alat tersebut.
Apa saja hal hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan incubator laboratorium??
Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya anda memahami dan mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan. Karena, ini merupakan point penting yang harus dijalankan untuk mengurangi resiko kerusakan dan ketidak telitian dalam menggunakan incubator. Dibawah ini penulis akan memberi beberapa point yang harus dilakukan dalam menggunakan alat incubator.
- Proses pertumbuhan mikroorganisme sangat rentan perubahan suhu, fluktuasi suhu cabinet. Oleh karena itu, jangan membuka pintu incubator berulang kali.
- Parameter pertumbuhan organisme yang diperlukan harus dipenuhi sebelum cawan kultur ditempatkan di dalam kabinet.
- Wadah atau cawan petri yang sudah berisi kultur harus diletakkan terbalik dengan tutup di bagian bawah untuk mencegah kondensasi air ke media.
- Bagian dalam incubator harus dibersihkan secara teratur untuk mencegah pengendapan organisme yang terdapat di bagian shelver (rak) atau sudut alat.
- Saat menggunakan incubator dalam jangka panjang, aquadest harus diletakkan di bawah rak supaya media kultur tidak kering.
Bagaimana cara menggunakan incubator laboratorium ?
Setelah membahas beberapa point, saatnya kita membahas tentang cara menggunakan incubator ini. Pastinya, mengetahui cara penggunaannya menjadi hal penting untuk anda semua yang mungkin belum pernah menggunakan alat ini. Berikut ini cara menggunakan incubator laboratorium yang baik dan benar.
- Pastikan anda menggunakan APD (alat pelindung diri) seperti sarung tangan, masker dan jas lab.
- Hubungan catu daya ke stop kontak listrik.
- Tekan tombol ON untuk menyalakan alatnya.
- Atur suhu dengan menekan tombol timer sesuai dengan yang diinginkan. Biasanya, proses inkubasi akan menggunakan suhu 37°C.
- Periksa sensor sinyal CO2. Biasanya dipertahankan sekitar 5% untuk mempertahankan pH konstan untuk pertumbuhan mikroorganisme yang ekstrem. Saat anda memeriksa sinyal sensor CO2, Anda akan mendapatkan pengukuran CO2 yang perlu ditambahkan ke chamber.
- Masukkan media kultur yang akan diinkubasi. Pastikan media sudah terisi di dalam cawan petri.
- Letakkan diatas shelves atau rak dengan cara di balik. Tutup cawan petri berada di bawah, dan bagian yang ada kulturnya dibagian atas.
- Selama inkubasi berlangsung, jangan membuka pintu incubator berulang kali.
- Proses inkubasi berlangsung selama 1×24 jam dan paling lama sekitar 48 jam.
- Setelah selesai, keluarkan kultur dari incubator. Lalu tekan tombol OFF untuk mematikan incubator.
- Cabut saklar untuk memastikan bahwa alat tersebut sudah mati. Dan bersihkan bagian rak yang digunakan sebagai tempat penyimpanan cawan media kultur.
Cara Merawat Incubator Laboratorium
Kebersihan dan kelayakan alat laboratorium akan sangat penting dilakukan. Incubator kotor pastinya berpengaruh pada hasilnya. Apalagi, proses pertumbuhan kultur bakteri memerlukan tempat yang kondisinya harus steril. Jika incubator anda jarang dibersihkan, kemungkinan proses pertumbuhan bakteri tidak berhasil atau gagal. Sayang sekali bukan ?? anda sudah berusaha melakukan inokulasi, eh hasilnya tidak sesuai… Karena itu, sangat penting untuk mematuhi jadwal pembersihan yang ketat pada alat incubator ini. Beberapa cara yang dilakukan untuk merawat alat incubator, diantaranya :
- Jika menggunakan chamber atau wadah yang lembab, tukar air dalam chamber seminggu sekali untuk menghindari kontaminasi.
- Bersihkan chamber kelembaban, rak, ruang, dan bagian lain yang dapat dilepas secara perlahan. Semprotkan desinfektan secukupnya. Jangan sampai merusak kultur sel atau ruang incubator.
- Bersihkan bagian luar alat, terutama pegangan pintu incubator.
- Periksa catu daya untuk memastikan apakah alat tersebut terhubung ke aliran listrik atau tidak.
- Letak incubator harus jauh dari sumber getaran seperti pengaduk, pengocok, atau lemari es karena getaran dapat mempengaruhi pertumbuhan sel.
- Selalu bersihkan lingkungan tempat dimana alat tersebut disimpan. Agar terhindar dari debu penyebab kontaminasi.
Kelebihan dan kekurangan Incubator Laboratorium
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan alat incubator laboratorium yang bisa menjadi pertimbangan bagi anda yang ingin menggunakannya.
Kelebihan Menggunakan Incubator Laboratorium
- Alat laboratorium handal yang menyediakan ruangan terkendali dan bebas kontaminan untuk pekerjaan yang aman dengan kultur sel dan jaringan.
- Tempat inkubasi yang paling aman untuk pertumbuhan media kultur karena memiliki pintu yang sangat rapat sehingga dapat mengurangi terjadinya kontaminasi dari udara luar.
- Adanya temperature control yang mempermudah mengatur suhu sampai konstan, kelembaban, dan CO2.
- Hasil inokulasi koloni terisolasi .
- Hasil inkubasi yang meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Kelemahan Menggunakan Incubator Laboratorium
- Salah satu kelemahan incubator adalah perubahan suhu. Tidak selamanya suhu tetap konstan. Perubahan suhu terjadi karena adanya udara panas yang rendah dan menyebabkan ruangan menjadi lembab. Kelembapan yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan media kultur.
- Harga dan biaya pemeliharaannya cukup mahal.
- Harapan untuk peningkatan produktivitas sering tidak tercapai karena prosesnya yang lama.
- Ruang yang terbatas.
Spesifikasi Alat Incubator Laboratorium
Dibawah ini adalah spesifikasi singkat yang penulis ambil dari brand “Lab Tech” dengan jenis Shaker Incubator.
Model | LSI-3016A | LSI-3016R | |
Dimensions (W x D x H mm) | Bath | 545 x 550 x 360 | |
Overall | 585 x 850 x 800 | ||
Temperature | Range | Ambient ± 5ºC to 60ºC | 10ºC to 60ºC |
Set Accuracy | ± 0.1ºC | ± 0.1ºC | |
Uniformity | ± 0.5ºC at 25ºC | ± 0.5ºC at 25ºC | |
Compressor | None | 1 / 8 HP | |
Controller | Digital PID Controller | ||
Display | LED 4 Digit Display | ||
Timer | 99hr 59min / continuous | ||
Shaking | Speed | 0 to 300 rpm | |
Stroke | 20mm Orbital Motion | ||
Meterial | Interior | Stainless Steel (SUS304) | |
Exterior | Epoxy Powder Coated Steel | ||
Safety | Over Temp. Cut-Off, Over Current Breaker | ||
Electric Supply | 110V 60Hz or 220V 50/60Hz |
Brand atau Merk Incubator Laboratorium
Ternyata, ada beberapa brand atau merk incubator laboratorium yang sudah banyak beredar di indonesia lhoo… Apa saja sih brandnya ?? . Berikut beberapa brand incubator laboratorium, yaitu :
- Lab Tech
- Memmert
- Biobase
- Red Line
Kisaran Harga Incubator Laboratorium
Harga incubator laboratorium berbeda-beda. Semuanya tergantung jenisnya, merk, spesifikasi dan tipe yang dibutuhkan. Setelah ditelusuri, untuk tahun 2022 ini harga incubator laboratorium sekitar 3 – 90 juta.
Dimana kita bisa membeli Incubator Laboratorium ??
Berbagai macam alat laboratorium seperti incubator ini sudah banyak dijual secara online. Mulai dari marketplace atau di web tertentu. Biasanya, untuk mendapatkan alat yang diinginkan dan sesuai pastinya kita membutuhkan ketelitian dalam membelinya. Penulis punya salah satu rekomendasi tempat untuk membeli incubator laboratorium ini, yaitu PT. Andaru Analitika Sains. Sebagai konsultan alat laboratorium, PT. Andaru Analitika Sains juga menjual alat general lab lainnya seperti incubator, centrifuge, water bath, dissolution tester dan masih banyak lagi.
Kumpulan Gambar Incubator Laboratorium
Dibawah ini adalah beberapa gambar incubator laboratorium yang paling umum dan sering digunakan untuk proses inkubasi media kultur dalam bidang mikrobiologi.
Sebagai informasi tambahan, PT. Andaru Analitika Sains adalah konsultan alat laboratorium yang menyediakan solusi lengkap kebutuhan alat laboratorium. Bagi anda yang membutuhkan alat laboratorium bisa mengunjungi alamat googlemaps, menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link brand dan produk alat laboratorium tersedia pada tautan : List Brand Alat Laboratorium
Penulis : FR
Baik, kalau begitu sekian dulu pembahasan mengenai “Incubator Laboratorium – Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakan“. Adapun beberapa point penting yang sudah dibahas mengenai pengertian incubator laboratorium, fungsi incubator laboratorium, prinsip kerja incubator laboratorium, cara menggunakan dan harga incubator laboratorium serta hal lainnya yang berhubungan dengan incubator laboratorium.. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika diantara sobat ada yang memiliki saran atau informasi lain mengenai alat ini, silahkan isi di kolom komentar ya. Sekian dan terima kasih.
Saya merasa lebih siap untuk praktikum setelah membaca artikel ini. Penjelasan yang sangat jelas dan padat.
Artikelnya keren banget buat mahasiswa baru. Penjelasannya detail dan gampang dimengerti, semoga bisa baca artikel lainnya!
Buat yang masih baru masuk kampus, baca artikel ini deh. Berguna banget buat nambah pengetahuan tentang alat laboratorium.
Artikel yang sangat informatif dan mudah dimengerti. Terima kasih banyak atas penjelasannya!
Terima kasih banyak atas artikel yang sangat bermanfaat ini. Saya merasa lebih percaya diri dalam menggunakan alat-alat laboratorium.
Gue yang gatau apa-apa tentang lab, baca ini jadi lebih ngerti. Ilmu baru banget!
Terima kasih atas artikel yang informatif ini. Saya merasa lebih percaya diri untuk menggunakan alat-alat tersebut.
Terima kasih banyak atas penjelasan rinci mengenai penggunaan alat laboratorium. Sangat membantu untuk eksperimen saya.
Wah, baca artikel ini jadi ngerti banget tentang alat lab, padahal sebelumnya bener-bener awam!
Wah, artikel ini bener-bener jadi penyelamatku yang masih awam tentang alat laboratorium. Mantap!
Penjelasan nya super duper lengkap sampai disertai spesifikasi nya. Keren
Terima kasih sudah berbagi pengetahuan yang sangat berguna
Gue tuh masih cupu banget soal alat lab, tapi berkat artikel ini jadi lebih paham.