Kertas Laksmus – Halo, sobat pembaca artikel alat laboratorium.. bagaimana kabarnya? Admin doakan semoga sehat selalu, ya. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas tentang pengertian, fungsi dan penggunaan dari kertas laksmus. Bagaimana penggunaan dari kertas laksmus tersebut? Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut.
Sebelum lanjut ke pembahasan, penulis ingin memberikan informasi jika anda membutuhkan alat laboratorium seperti mikropipet, mikroskop, melting point, rotary evaporator, refractometer, rotarod dan masih banyak lagi anda bisa dapatkan di salah satu distributor alat laboratorium seperti PT Andaru Analitika Sains . Untuk informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp : +62-8777-7277-740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps.
Beberapa dari anda mungkin ada yang pernah menggunakan kertas laksmus ? Bahkan mahasiswa farmasi, kimia atau laboran seringkali menggunakan kertas laksmus di laboratorium. Mari kita mulai dengan pembahasan pertama tentang pengertian dari kertas laksmus.
Pengertian kertas laksmus
Sebenarnya, kertas laksmus bukan alat laboratorium yang spesifik, melainkan suatu komponen penting yang digunakan pada saat melakukan paraktikum tertentu. Kertas laksmus merupakan komponen untuk menguji apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Ketika suatu zat dilarutkan dalam air, larutan yang dihasilkan akan membuat kertas lakmus berubah warna. Kertas laksmus berbentuk kertas biasa namun memiliki warna yang berbeda beda. Selain itu, kertas lakmus juga merupakan salah satu jenis indikator asam basa yang tersedia dalam variasi warna merah, biru dan netral. Kertas tersebut diberi pewarna yang berasal dari lumut kerak yang berubah warna sebagai respons terhadap adanya asam atau basa.
Fungsi kertas laskmus
Kertas laksmus berfungsi untuk mengetahui sifat dari suatu larutan asam atau basa. Sifat dari larutan ditandai dengan perubahan warna dari kertas laksmus tersebut. Kertas warna merah digunakan untuk mendeteksi pH basa dan akan berubah warna menjadi biru dengan adanya larutan basa. Kemudian, kertas lakmus biru digunakan untuk menguji asam dan akan berubah warna menjadi merah jika bersentuhan dengan larutan asam. Sedangkan kertas lakmus netral berwarna ungu dan akan berubah warna menjadi merah atau biru tergantung apakah larutan yang diuji bersifat asam atau basa. Di dalam laboratorium, kertas laksmus juga disebut sebagai kertas pH universal yang dapat mengetahui pH terhadap bahan yang diuji. Biasanya, penggunaannya sering dijumpai pada praktikum kimia, praktikum pembuatan sediaan farmasi seperti semi solid dan sediaan lainnya.
Cara menggunakan kertas laksmus
Penggunaan kertas laksmus di laboratorium sangatlah mudah. Namun, anda juga harus memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada kertas tersebut. Untuk menguji pH suatu zat, celupkan selembar kertas lakmus ke dalam larutan atau gunakan pipet atau pipet untuk meneteskan sedikit larutan ke atas kertas lakmus. Kertas lakmus biru dapat menunjukkan asam dengan pH antara 4 dan 5 atau lebih rendah.
Kertas lakmus merah dapat menunjukkan basa dengan pH lebih besar dari 8. Jika larutan memiliki pH antara 5 dan 8, itu akan menunjukkan sedikit perubahan warna pada kertas lakmus. Basa yang diuji dengan kertas lakmus biru tidak akan menunjukkan perubahan warna, demikian pula dengan larutan asam yang diuji dengan kertas lakmus merah tidak akan menunjukkan perubahan warna.
Penulis : FR
Oke, sampai disini dulu pembahasan tentang Kertas Laksmus – Pengertian, Fungsi dan Penggunaannya. Jika anda pernah menggunakan alat kertas laksmus di laboratorium atau memiliki pengetahuan lain tentang alat laboratorium kertas laksmus ini, boleh bagikan pengalamannya di kolom komentar ya.